Pages

Monday, September 30, 2019

Tingkatkan Daya Saing, Sektor Logistik Harus Berbenah di Industri 4.0

Taufik Fajar, Jurnalis · 
Senin 30 September 2019 21:01 WIB

Sektor logistik merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Sejumlah upaya perbaikan logistik, termasuk melalui pembangunan infrastruktur, membuat kinerja logistik Indonesia meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Menurut Indeks Kinerja Logistik Bank Dunia, Indonesia kini berada di peringkat ke-46 secara global dibandingkan tiga tahun lalu yang bertengger di peringkat ke-63. Pesatnya perkembangan sektor logistik dan seiring dengan cepatnya kemajuan teknologi,

"Saat ini sektor logistik di Indonesia tumbuh sejalan dengan pertumbuhan sektor lainnya seperti e-commerce," kata CEO dan Co-Founder Logisly Roolin Njotosetiadi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Namun sayangnya, secara umum manajemen perusahaan truk yang ada saat ini masih banyak yang bersifat tradisional sehingga seringkali ditemukan truk berjalan tanpa muatan atau hanya berada di pool saja karena tidak adanya order dari pengguna sehingga secara bisnis merugikan pemilik usaha truk.

"Dengan teknologi yang diaplikasikan secara digital, memungkinkan para pengusaha truk UKM untuk mendapatkan order dari shipper dari jaringan pengguna layanan. Selain itu juga membantu memperbaiki cash flow yang lebih terjaga melalui sistem pembayaran yang diterapkan," katanya.

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap tim menteri ekonomi yang baru bisa menekan biaya logistik ke angka 20% terhadap PDB agar Indonesia memiliki daya saing tinggi dibandingkan negara-negara lain.

"Kalau biaya logistik itu bisa turun ke angka 20% atau 18%, bisa dibayangkan bagaimana dana yang bisa kita hemat itu bisa kita gunakan untuk program pembangunan dan lain-lain. Tentu kalau biaya logistiknya murah, kita bisa memiliki nilai daya saing dibandingkan negara-negara lain," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik dan Supply Chain Rico Rustombi di Jakarta belum lama ini.

Rico menjelaskan bahwa upaya untuk menekan biaya logistik itu kembali lagi pada masalah niat baik dari pemerintah, apakah melihat logistik tersebut membantu posisi indonesia dalam ekspor-impor perdagangan.

Jika biaya logistik Indonesia tidak lebih efisien dibandingkan negara-negara lain, maka sulit untuk mengharapkan biaya distribusi barang-barang bisa lebih murah.


Sumber :
https://economy.okezone.com/read/2019/09/30/320/2111203/tingkatkan-daya-saing-sektor-logistik-harus-berbenah-di-industri-4-0?page=1

Sunday, September 29, 2019

Peluang Besar Bisnis Logistik

Aris Kurniawan
Minggu, 29 September 2019 - 21:39 WIB

E-commerce terus berkembang seiring dengan tumbuhnya marketplace atau pasar daring, toko daring, dan berbagai bisnis lainnya yang berbasis digital merupakan anak sah dari kemajuan teknologi digital.

Hampir setiap hari Nur Mursidi mengirim sekurangnya 200 paket pesanan ke nyaris seluruh kota di Indonesia. Nur yang memilik merek hijab Finoura dan Arafa ini berjualan secara daring (dalam jaringan) sejak lima tahun terakhir. Dari tahun ke tahun transaksi penjualannya meningkat. 50% dari kirimannya menggunakan JNE.

“Saya bikin merek sendiri sejak tiga tahun belakangan,” katanya kepada Sindonews ditemui di tokonya di Cililitan, Jakarta Timur, Sabtu (21/9/2019).

Pedagang daring seperti Nur Mursidi jumlahnya jutaan. Belum termasuk merchant-merchant terkenal yang berjualan secara daring. Tokopedia, marketplace terbesar di Indonesia, menjual sekurangnya 40 juta jenis produk dari jutaan merchant.

Maraknya pertumbuhan e-commerce tak lepas dari kemajuan teknologi digital yang melahirkan model bisnis yang berbeda. E-commerce terus berkembang seiring dengan tumbuhnya marketplace atau pasar daring, toko daring, dan berbagai bisnis lainnya yang berbasis digital merupakan anak sah dari kemajuan teknologi digital.

Berbelanja aneka barang kebutuhan kini terasa kuno ketika harus melakukannya secara offline. Kekunoan itu bukan semata karena menghabiskan waktu yang berharga apalagi di tengah kondisi lalulintas yang sering macet, tapi juga sudah bukan zamannya lagi mengantre di depan toko untuk membeli barang yang kita butuhkan. Belanja daring dengan demikian bukan lagi gaya hidup atau sekadar gaya-gayaan, melainkan merupakan cara rasional pada era serba era digital.

Nilai perputaran uang dalam e-commerce terus membengkak. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat, penjualan e-commerce global tumbuh 13%, menjadi kurang lebih sebesar USD29 triliun pada 2017. Seperti dikutip

okezone.com, e-commerce business to business (B2B) terus mendominasi dengan menyumbang 88% dari semua penjualan daring, B2C (business to consumer) adalah segmen dengan pertumbuhan terbanyak, naik 22% hingga mencapai USD3,9 triliun pada 2017.

Data tersebut meenggambarkan besarnya peluang bagi industri logistik atau jasa pengantar barang dan dokumen pada era digital. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memprediksi potensi pertumbuhan bisnis logistik bisa mencapai lebih dari 30% hingga 2020.

Menurut Ketua Kompartemen Bidang e-commerce DPP ALFI Yan Henry Joewana, seperti dikutip katadata.co.id, potensi ini akan terus bertumbuh. Estimasi pertumbuhan sektor tersebut secara menyeluruh bisa mencapai Rp40 triliun atau lebih per tahunnya. Bahkan bisa di atas angka tersebut mengingat sejak awal tahun ini banyak pemain baru di bisnis ini seperti Waresix dan Ritase, perusahaan logistik yang mendapat pendanaan dari investor kakap.

McKinsey memperkirakan terdapat 1,6 miliar paket transaksi lewat e-commerce dikirim per tahun pada 2022. Para pemain lama di bidang logistik seperti JNE dan Pos Indonesia menyambut baik persaingan bisnis tersebut. Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan, potensi yang besar di industri logistik seiring meningkatnya e-commerce memunculkan startup-startup logistik baru.

Google dan Temasek merilis laporan lonjakan aktivitas ekonomi digital yang sangat besar, dengan perputaran uang sebesar US$ 27 miliar atau sekitar Rp 378 triliun dari aktivitas ekonomi digital di Indonesia sepanjang tahun 2018. Pertumbuhan ini meningkat hingga 49% sejak 2015. Sementara itu, transaksi e-commerce tercatat menyumbang sekitar US$ 12 miliar dari total ekonomi digital tersebut.

JNE sendiri saat ini telah melewati target 1 juta kiriman barang per hari. Feriadi optimis angka tersebut akan terus tumbuh.


Sumber :
https://ekbis.sindonews.com/read/1444079/34/peluang-besar-bisnis-logistik-1569767983

Thursday, September 26, 2019

Genjot Daya Saing, Sektor Logistik Implementasikan Industri 4.0

Bisnis logistik Indonesia masih sering menghadapi banyak kendala. Apa yang harus dilakukan?

26 Sep 2019, 11:08 WIB

Jakarta - Sektor logistik merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Sejumlah upaya perbaikan logistik, termasuk melalui pembangunan infrastruktur, membuat kinerja logistik Indonesia meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Perbaikan ini pun membawa Indonesia kini berada di peringkat ke-46 secara global dibandingkan tiga tahun lalu yang bertengger di peringkat ke-63, menurut Indeks Kinerja Logistik Bank Dunia.

Dengan pesatnya perkembangan sektor logistik dan seiring dengan cepatnya kemajuan teknologi, Logisly hadir di Indonesia untuk menjembatani pengguna jasa truk dengan ribuan truk milik pengusaha kecil dan menengah (UKM). Logisly merupakan perusahaan e-forwarding rintisan yang mempertemukan pengguna (shipper) dan penyedia jasa (transporter) logistik.

CEO dan Co-Founder Logisly Roolin Njotosetiadi menyatakan saat ini sektor logistik di Indonesia tumbuh sejalan dengan pertumbuhan sektor lainnya seperti e-commerce.

Namun sayangnya, secara umum manajemen perusahaan truk yang ada saat ini masih banyak yang bersifat  tradisional sehingga seringkali ditemukan truk berjalan tanpa muatan atau hanya berada di pool saja karena tidak adanya order dari pengguna sehingga secara bisnis merugikan pemilik usaha truk.

“Logisly hadir dengan platform teknologi B2B [business to business] untuk  meningkatkan utilisasi truk. Dengan teknologi yang diaplikasikan secara digital, Logisly memungkinkan para pengusaha truk UKM untuk mendapatkan order dari shipper dari jaringan pengguna layanan Logisly, selain itu juga membantu memperbaiki cash flow yang lebih terjaga melalui sistem pembayaran yang diterapkan Logisly," jelas Roolin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Sejak awal berdiri pada April 2019 hingga September ini, sebanyak 5.000 transportir penyedia truk telah bergabung di platformnya. Secara total, Logisly menyatakan telah melayani setidaknya 1.000 pesanan dari shipper dalam masa operasinya yang belum lama ini. Mayoritas rute yang dilayani masih berada di Lintas Jabodetabek, diikuti Lintas Jawa-Sumatera dan Lintas Jawa-Bali.

Dengan teknologi yang ditawarkan Logisly, setiap perusahaan mendapatkan kepastian untuk mendapatkan truk. Setiap truk juga terkoneksi dengan GPS sehingga mudah untuk dipantau. Pesanan dan tagihan mengenai pengantaran barang juga dilakukan dalam bentuk digital sehingga lebih efisien.

Dukungan Infrastruktur

Keberadaan kereta api peti kemas dari Gedebage, Bandung ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju ke terminal peti kemas diharapkan transportasi logistik lebih tepat waktu dan hemat biaya, Jakarta, Jumat (13/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)Dalam aktivitasnya sebagai platform logistik, Logisly membutuhkan dukungan infrastruktur back-end yang dapat diandalkan untuk menjalankan keseluruhan operasional perusahaan. Oleh karena itu mereka memilih menggunakan layanan dari Amazon Web Services (AWS).

CTO dan Co-Founder Logisly Robbi Baskoro menjelaskan bahwa mereka memilih menggunakan AWS karena melihat inovasi-inovasinya yang benar-benar akan bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Salah satunya adalah kemampuan AWS untuk merespon kebutuhan bisnis Logisly yang dinamis. Sehingga jika Logisly ingin memberikan layanan kepada customer yang bisa langsung go live, AWS bisa menyediakan perangkat yang dapat mendukungnya.

“Dari awal dibangun, Logisly sudah menggunakan infrastruktur dengan dukungan AWS mulai dari cloud computing, database, storage file, bahkan teknologi-teknologi terbaru yakni seperti serverless, kami sudah mulai menggunakannya secara intensif di layanan-layanan yang membutuhkannya seperti aplikasi,” jelas Robbi.

Dia menjelaskan Logisly menggunakan beberapa layanan utama AWS untuk menjawab kebutuhan operasional antara lain adalah Amazon VPC dan turunannya untuk layanan networking, Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2) untuk cloud computing berbasis server dan Amazon Aurora Serverless untuk database tanpa server, Amazon Simple Storage Service (Amazon S3) untuk menyimpan dokumen statistik, dan AWS Lambda sebagai serverless computing platform.

Ke depannya Logisly akan selalu berusaha untuk berinovasi, dengan menyajikan fitur layanan yang baru maupun memberikan pembaruan terhadap fitur yang sudah ada. Salah satu fitur tambahan yang akan dikembangkan adalah flow atau alur khusus untuk container karena ternyata banyak customer yang order trailer (truk yang membawa container).


Sumber :
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4072609/genjot-daya-saing-sektor-logistik-implementasikan-industri-40

Monday, September 23, 2019

Big Data Analytics in Supply Chain

Analisis data besar dalam rantai pasokan


Jumlah data yang tersedia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari globalisasi ekonomi dunia dan semakin didorong oleh keberadaan internet, jaringan media sosial, dan perangkat seluler. Jumlah data saat ini berlipat ganda dalam volume setiap dua tahun dan diperkirakan mencapai 40 triliun GB pada tahun 2020.

Jumlah data yang tersedia yang terus tumbuh telah mempercepat munculnya berbagai aplikasi intelijen bisnis yang dirangkum dalam istilah Big Data Analytics (BDA). Akselerator pertumbuhan volume data meliputi, antara lain, internet of things (IoT), teknologi pelacakan sensor, komputasi awan, umpan media sosial, dan perangkat seluler terkomputerisasi.

Semua fungsi dari "sumber untuk menjual" akan terpengaruh, inisiatif BDA di SCM. Berikut ini adalah bidang perhatian kritis untuk implementasi BDA:

  1. Transisi peran tradisional SCM dalam organisasi akan meningkatkan pentingnya keahlian manusia dan pengambilan keputusan strategis.
  2. Meningkatnya dinamika dalam lingkungan bisnis SCM berujung pada era baru volatilitas dan kompleksitas.
  3. SC perlu diselaraskan dengan perubahan preferensi pelanggan untuk memungkinkan penyediaan produk dan layanan logistik yang berkelanjutan dan individual.
  4. Digitalisasi operasi dalam produksi, pergudangan dan transportasi logistik mengintensifkan transformasi digital SCM.
  5. Berbagai teknologi yang mengganggu dan inovasi model bisnis trans-formatif sedang meningkat dengan potensi untuk membentuk kembali seluruh ekosistem pasokan.
Proses rantai pasokan (SC) akan menjadi semakin otomatis dan tugas-tugas tradisional SCM akan diganti sebagai hasilnya, mengikuti peningkatan kinerja yang patut dicontoh yang diharapkan dengan aplikasi BDA:

  1. Peramalan permintaan diharapkan menjadi jauh lebih akurat.
  2. Persediaan dapat dikurangi secara substansial ke tingkat yang lebih rendah.
  3. Manajemen pemasok akan ditingkatkan.
  4. Peningkatan efisiensi dan produktivitas operasional.
  5. Pengurangan ketidakpastian operasi SC.
  6. Pengambilan keputusan yang cepat dan respons terhadap gangguan SC.
  7. Meningkatkan visibilitas dan transparansi jaringan.
  8. Dampak besar pada ketahanan SC, ketangkasan dan responsifitas SC, kesinambungan SC, dan kemampuan inovasi SC.
SCM memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kompetensi intinya ke tugas-tugas pengambilan keputusan yang lebih canggih, karena intuisi, kepercayaan, dan pengalaman diharapkan tetap menjadi kompetensi utama yang tidak dapat disimulasikan dalam waktu dekat.


Sumber :
https://www.vcare.ca/post/big-data-analytics-in-supply-chain

Friday, September 13, 2019

Kadin Usulkan Platform Digital Logistik Untuk UMKM

Kadin tahun ini akan mengusulkan platform digital logistik yang terintegrasi untuk menunjang kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ingin go internasional.

Peni WidartiPeni Widarti - Bisnis.com
13 September 2019  |  18:04 WIB

Bisnis.com, SURABAYA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tahun ini akan mengusulkan platform digital logistik yang terintegrasi untuk menunjang kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ingin go internasional.

Chairman of Regional Invesment Development Kadin, Reza Valdo Maspaitella mengatakan platform tersebut nantinya akan terhubung dengan berbagai instansi berkaitan seperti Bea Cukai serta berbagai jenis perizinan.

“Tahun ini kami akan bawa inisiatif integrated logistic system ini agar UMKM di Indonesia termasuk Jawa Timur yang jadi prioritas bisa tumbuh dan sekaligus dapat menunjang kinerja ekspor kita,” jelasnya, Jumat (13/9/2019).

Dia mengatakan platform digital ini menjadi insiatif yang bisa dikembangkan, menyusul diskusi yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Jack Ma, bos Alibaba tahun lalu.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas tentang talent building untuk e-commerce dan internet di Indonesia. Bagaimana hal ini bisa mendorong anak muda pelaku UKM menangkap kesempatan bisnis dari e-commerce dan internet.

"Dari kerja sama itu, sudah ada 50 digital talent yang telah menembus pasar China melalui Alibaba," imbuhnya.

Reza menambahkan, meski ke depan tantangan global ekonomi semakin besar, tetapi pengusaha harus mampu melihat bagaimana tantangan menjadi kesempatan, termasuk para UMKM agar terus berusaha melihat kesempatan yang ada.


Sumber :
https://surabaya.bisnis.com/read/20190913/532/1148187/kadin-usulkan-platform-digital-logistik-untuk-umkm

Thursday, September 12, 2019

Bagaimana Amazon Mengubah Manajemen Rantai Pasokan?

How Amazon Is Changing Supply Chain Management
Kembali pada tahun 2005, Amazon meluncurkan layanan Amazon Prime-nya. Pelanggan, membayar biaya keanggotaan tahunan, menerima pengiriman dua hari dijamin pada ratusan ribu produk. Bahkan, pengenalan pengiriman dua hari adalah pengubah permainan dan membangun dominasi Amazon dalam industri ritel online. Ketika banyak pengecer lain mulai mengejar strategi itu dengan menawarkan pengiriman dua hari gratis mereka sendiri, Amazon membuka jalan dengan menawarkan pengiriman satu jam dengan layanan Amazon Prime Now.

Meskipun Amazon baru-baru ini membuatnya pengiriman gratis dua jam untuk Amazon Prime Now, itu selalu membuat hidup sulit bagi pesaing utamanya sebagai hasil dari strategi inovatifnya.


Amazing Supply Chain Management Practices
Praktek Manajemen Rantai Pasokan Yang Luar Biasa
Amazon menikmati pengikut sesat. Ini adalah pilihan favorit bagi pelanggan karena satu alasan penting: manajemen rantai pasokan yang cepat dan efisien. Kombinasi teknologi informasi yang canggih, jaringan gudang yang luas, manajemen persediaan multi-tier dan transportasi yang sangat baik menjadikan rantai pasokan Amazon yang paling efisien di antara semua perusahaan besar di dunia.


Outsourcing Inventory Management dan Insourcing Logistics
Rantai pasokan Amazon sangat bergantung pada outsourcing manajemen inventarisnya. Terutama produk yang tidak sering dibeli atau dipesan tidak disimpan di gudang Amazon biasa. Mungkin mengejutkan Anda bahwa hampir 82 persen penjualan Amazon terdiri dari penjual pihak ketiga. Itu mencapai $ 22,9 miliar pada 2016. Pengiriman satu jam atau hari yang sama di Amazon dimungkinkan karena ketergantungannya pada logistiknya sendiri. Hanya karena menjual produk pihak ketiga tidak berarti menggunakan logistik pihak ketiga untuk mengirimkan produk pesanan pelanggan di Amazon.

Amazon mengerti terlalu baik bahwa tergantung pada logistik pihak ketiga hanya akan memperpanjang waktu pengiriman produk. Itu sebabnya Amazon sebagian besar menggunakan kendaraan pengiriman sendiri untuk pengiriman hari yang sama atau opsi pengiriman satu jam.


Delivery Options To Customers
Opsi Pengiriman Ke Pelanggan
Amazon memiliki gudang yang berbeda untuk berbagai jenis produk dan preferensi pelanggan untuk opsi pengiriman. Pengiriman pelanggan utama, pengiriman satu hari, pengiriman kelas satu, dan pengiriman super hemat gratis adalah beberapa opsi pengiriman umum yang tersedia untuk pelanggan Amazon. Upaya terus menerus Amazon untuk membuat pengiriman produk dalam waktu secepat mungkin menjadikannya raksasa logistik dan bukan hanya pemimpin dalam industri ritel.


Push/Pull Strategy for Supply Chain Success
Strategi Dorong / Tarik untuk Sukses Rantai Pasokan
Gudang Amazon sendiri ditempatkan secara strategis, bergerak lebih dekat dan lebih dekat ke daerah metropolitan utama dan pusat kota. Sebagai hasilnya, ia menggunakan strategi push murni untuk produk-produk yang disimpannya di gudang. Di sisi lain, ia menggunakan strategi tarikan murni ketika menjual produk dari penjual pihak ketiga.


Classes and Zones
Kelas dan Zona
Amazon memiliki lebih dari 70 pusat pemenuhan di AS dan lebih dari 90.000 karyawan penuh waktu. Untuk memenuhi janji pengiriman yang semakin cepat, perusahaan telah memposisikan banyak gudang baru di dekat pasar perkotaan lokal. (Strategi online Wal-Mart di China sekarang juga menggunakan model pemenuhan pelanggan yang lebih dekat, mengoperasikan jaringan gudang mini.) Lokasi, ukuran, dan jumlah gudang adalah faktor penting dalam keberhasilan rantai pasokan Amazon.

Gudang-gudang dibagi menjadi lima area penyimpanan. Pustaka penyimpanan utamanya menyimpan buku dan majalah. Selanjutnya, tempat penyimpanan palet utamanya menyimpan produk-produk kasing penuh yang memiliki permintaan sangat tinggi. Selanjutnya, case flow prime storage menyimpan produk-produk dengan permintaan tinggi dalam jumlah yang sedikit. Penyimpanan terbaliknya mengakomodasi produk yang bentuknya tidak beraturan dan permintaan rendah. Akhirnya, area penyimpanan acaknya menyimpan permintaan modern, barang-barang kecil.


Automation
Otomatisasi
Kembali pada tahun 2012, Amazon mengakuisisi penyedia solusi gudang robot otomatis dan disebut Sistem Kiva. Dan pada 2015, perusahaan itu diganti namanya menjadi Robotika Amazon. Robot dari Robotika Amazon dapat memilih dan berkemas tanpa memerlukan bantuan manusia, memungkinkan Amazon untuk menyelesaikan aktivitas gudang dengan sangat cepat. Selama bertahun-tahun, Amazon telah secara signifikan meningkatkan pasukan robot gudang. Robot gudangnya, pada kenyataannya, telah tumbuh pada tingkat 15.000 per tahun dari tahun 2015. Pada Januari 2017, Amazon memiliki lebih dari 45.000 robot gudang, dan invasi robot berlanjut.

Itu memiliki jumlah 15.000 dan 30.000 masing-masing pada tahun 2015 dan 2016. Sampai saat ini, robotika Amazon telah bertujuan untuk membawa barang kepada orang-orang untuk memilih pesanan. Generasi robot berikutnya akan melihat mereka mengambil pesanan sendiri untuk mengurangi kebutuhan akan pemetik pesanan manusia.

Sementara Amazon telah meningkatkan pasukan robotnya di gudang, pengecer online lainnya pada awalnya lambat untuk mengikuti. Namun sekarang, robot menangkap baik di dalam negeri dan luar negeri, untuk kedua fasilitas besar, serta untuk pulau-pulau kecil otomatisasi dalam fasilitas yang ada. Autostore adalah contoh penyedia otomatisasi robot yang dapat mengakomodasi pulau-pulau otomatisasi tersebut.


Supply Chain Cost
Biaya Rantai Pasokan
Karena skala ekonomi yang sangat besar dan satu bundel strategi rantai pasokan yang terkemuka di industri, Amazon telah mampu menjaga biaya pasokan per unit secara keseluruhan seminimal mungkin. Akibatnya, sulit bagi perusahaan lain dengan volume penjualan yang jauh lebih rendah dan hanya gudang mereka sendiri yang bersaing.


Sumber :
https://www.thebalancesmb.com/how-amazon-is-changing-supply-chain-management-4155324

Wednesday, September 11, 2019

Procurement dan Purchasing

Banyak orang yang sering tertukar dalam menggunakan istilah Procurement dan Purchasing. Hal ini terjadi karena memang terdapat kesamaan antara Procurement dan Purchasing.

Namun demikian antara Procurement dan Purchasing tetaplah suatu hal yang berbeda. Oleh karena itu mari kita meluruskan perbedaan diantara keduanya.


A. Procurement

Procurement melibatkan banyak proses seperti perencanaan strategis,  penentuan kebutuhan, sistem persetujuan atas permintaan  suatu kebutuhan, pemilihan vendor, manajemen kontrak, pembelian barang atau jasa, proses penerimaan barang atau jasa dan pencatatan aset.

Procurement berkaitan dengan mengakuisisi (pengadaan) semua barang, jasa dan pekerjaan yang sangat penting untuk sebuah organisasi. Procurement pada dasarnya adalah  keseluruhan (general)  dari suatu proses pembelian itu sendiri.

Karena Procurement merupakan istilah umum yang mencakup beberapa fungsi bisnis inti. Oleh karena itu Procurement   harus dianggap sebagai bagian inti dari strategi perusahaan setiap organisasi.


B. Purchasing

Purchasing adalah salah satu bagian dari Procurement. Purchasing pada umumnya hanya mengacu pada pada pembelian barang dan atau jasa, penerimaan dan pembayaran  saja.


Sumber :
http://eprocurement.co.id/procurement-vs-purchasing/

Tuesday, September 10, 2019

6 Tips untuk Meningkatkan Akurasi Persediaan

6 Tips to Improve Inventory Accuracy

Meskipun ada kemajuan besar dalam teknologi dan proses bisnis dalam beberapa tahun terakhir, banyak produsen dan distributor masih tidak dapat melakukan operasi gudang dasar tanpa masuk ke mode reaktif. Hal ini terutama disebabkan oleh kurangnya proses dan prosedur manajemen persediaan yang tepat seperti pemeliharaan catatan persediaan dasar dan prosedur inventaris yang terdokumentasi.

Beberapa organisasi tidak mengukur inventaris dengan cara yang akurat atau bahkan tidak memiliki sistem pengukuran nyata. Tetapi setiap organisasi harus menyadari bahwa ada banyak manfaat yang datang dengan memiliki proses manajemen inventaris yang tepat — termasuk kemampuan untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik, memberikan waktu pengiriman produk yang akurat, mengurangi biaya operasi, dan menyediakan data yang akurat untuk catatan keuangan, serta kemampuan untuk menentukan pembelian di masa depan, atau, untuk produsen, apa yang perlu diprioritaskan di pabrik.

Akurasi inventaris adalah salah satu faktor kinerja utama di gudang atau pusat distribusi. Faktanya, memiliki jumlah inventaris yang tepat (mis. Tidak membawa terlalu banyak pada suatu waktu tetapi memiliki apa yang Anda butuhkan saat Anda membutuhkannya) adalah faktor keberhasilan utama bagi organisasi.

Persediaan hanya dapat dikelola secara efektif dengan proses yang tepat dan dengan prosedur manajemen inventaris yang tepat. Sebagian besar masalah inventaris muncul dari tindakan pengendalian inventaris yang buruk dan kurangnya proses yang tepat untuk melaporkan transaksi yang terjadi secara real time di dalam gudang. Ketika masalah inventaris muncul, banyak organisasi memilih untuk bertindak secara reaktif daripada mencoba memperbaiki masalah yang mendasarinya.

Cara paling cerdas untuk menjalankan gudang Anda adalah memiliki proses yang terdokumentasi di tempat yang menghentikan masalah inventaris sebelum masalah terjadi.

Hanya dengan demikian gudang perusahaan dapat berjalan secara efisien dan memenuhi tujuan memiliki jumlah minimum persediaan di rak untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat dan efisien dan tidak terlalu banyak persediaan yang mahal dan tidak perlu.

Operasi gudang yang mahir dalam mengelola inventaris dan dapat secara akurat memelihara catatan inventaris akan memiliki manajemen pesanan dan permintaan yang lebih baik, lebih sedikit upaya tenaga kerja, lebih banyak pengiriman tepat waktu, dan penggunaan ruang dan peralatan yang dimaksimalkan dengan lebih baik daripada rekan-rekan mereka yang tidak menekankan pada mengoptimalkan manajemen persediaan.

Organisasi-organisasi ini lebih cenderung mengungguli dan berhasil dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini.

Jika ini terdengar bagus untuk Anda dan tim manajemen inventaris Anda, baca terus. Berikut adalah enam tips untuk diikuti untuk memastikan perusahaan Anda mengoperasikan proses manajemen gudang dan inventarisnya seakurat dan seefisien mungkin.

  1. Maintain a well-organized warehouse (Memelihara gudang yang terorganisir dengan baik)
  2. Establish good inventory naming and labeling practices (Tetapkan praktik penamaan dan pelabelan inventaris yang baik)
  3. Define and follow efficient storage and receipt processes and policies (Tetapkan dan ikuti proses dan kebijakan penyimpanan dan penerimaan yang efisien)
  4. Use cycle counting (Gunakan penghitungan siklus)
  5. Limit and track access to inventory (Batasi dan lacak akses ke inventaris)
  6. Use technology to your advantage (Gunakan teknologi untuk keuntungan Anda)

1. Memelihara gudang yang terorganisir dengan baik

Pastikan gudang Anda diatur secara sistematis dan teratur. Pentingnya hal ini adalah dua kali lipat - keduanya sehingga barang-barang dapat dengan mudah diidentifikasi untuk pesanan pelanggan (pesanan penjualan) dan agar bahan yang menuju ke gudang dapat diterima dan disimpan dengan cara yang efisien. Jika anggota kru gudang Anda tidak dapat menemukan apa yang mereka cari untuk mengisi pesanan, atau pengiriman material / suku cadang baru tidak dapat disimpan dengan benar karena inventaris gudang tidak dikelola secara sistematis dan terencana dengan baik cara, Anda kehilangan waktu karyawan (dan pelanggan) yang berharga.

Lipat gandakan jumlah waktu yang hilang dengan berapa kali ini terjadi selama sehari dan kemudian satu tahun dan biaya dalam produktivitas yang hilang dengan cepat bertambah.

Kunci dari gudang yang tertata dengan baik adalah memiliki peta gudang yang jelas dan mudah dibaca di area yang nyaman, dan area inventaris yang berlabel dengan baik, dengan signage yang jelas dan deskripsi item.

Beri nama dan beri label bahkan area yang saat ini tidak memiliki stok, seperti rak kosong, dengan apa yang harus diletakkan di sana di masa depan. Itu selalu dapat diubah jika diperlukan, tetapi Anda tidak ingin hal-hal berakhir di tempat yang seharusnya tidak, hanya karena seorang karyawan berpikir ruang tertentu adalah "bebas untuk semua."

Label lokasi inventaris di gudang harus mudah dibaca dan tidak ambigu, sehingga ukuran dan warna huruf pada label merupakan pertimbangan penting, bukan hanya "menyenangkan untuk dimiliki."

Idealnya label inventaris cukup besar untuk dengan mudah dan cepat dibaca dari jarak beberapa kaki, dan semua label lokasi inventaris di-barcode untuk pembacaan lokasi otomatis.


2. Tetapkan praktik penamaan dan pelabelan inventaris yang baik

Pelabelan Persediaan
Menetapkan praktik penamaan dan pelabelan inventaris yang baik Pelabelan inventaris berjalan seiring dengan organisasi inventaris — inventaris yang terorganisasi dengan baik berarti bahwa pada skala makro, staf gudang akan dapat menemukan bagian yang tepat, dan inventori yang dilabeli dengan baik akan membantu mikro skala dengan menemukan bahan / produk yang tepat dalam bagian tersebut.

Pelabelan inventaris yang baik melampaui gudang perusahaan sendiri dan memiliki dua bagian. Di dalam gudang, setiap item perlu diberi nama dan ditandai dengan detail yang sepenuhnya menggambarkan item tersebut, serta setiap kebutuhan khusus (mis., Tanggal kedaluwarsa, bahan berbahaya, persyaratan pengemasan, dll.)

Saat mengirim bahan yang akan diterima di gudang, pemasok mengirimkan produk ke gudang juga harus mengikuti praktik inventaris yang baik. Idealnya, pemasok akan mengirimkan barang menggunakan label yang sama dengan yang dibutuhkan di gudang penerima baik dengan mengoordinasikan nomor komponen untuk menggunakan atau menggunakan kode UPC. Ini dapat sangat membantu rekan gudang dalam menerima inventaris dengan benar.

Penamaan Persediaan
Selain menghapus label, konvensi penamaan yang digunakan untuk identifikasi item pada label sama pentingnya. (Dan tentu saja nama-nama itu akan digunakan tidak hanya pada label tetapi di seluruh sistem inventaris.) Identifikasi barang yang unik jelas yang paling penting di sini, tetapi selain menjadi unik, panjang dan kejelasan juga harus dipertimbangkan. Nama barang harus pendek dan jelas, biasanya menggunakan angka dan huruf untuk mengidentifikasi setiap produk / bahan secara unik.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika memulai atau mengubah konvensi penamaan adalah mengelompokkan item menggunakan hierarki (kelompok produk hadir sebelum model spesifik dalam keluarga tersebut dan nomor versi spesifik misalnya) dan menghindari karakter atau simbol khusus (seperti merek dagang).

Idealnya nama barang akan cukup jelas dan dipikirkan dengan baik sehingga mereka juga melayani fungsi deskriptif. String karakter dan / atau angka yang digunakan untuk nomor item (dalam sistem penamaan yang terorganisir dengan baik) akan memiliki makna, dengan setiap karakter atau set karakter mengidentifikasi kategori tertentu dalam sistem organisasi inventaris Anda.

Kemudian nama-nama tersebut dapat berguna saat mencari inventaris Anda, mengisi pesanan, atau melakukan tugas pemrosesan inventaris lainnya, atau saat memfilter atau mencari laporan. Akhirnya, setiap item juga harus memiliki deskripsi yang lebih panjang dan jelas dalam sistem inventaris Anda.


3. Tetapkan dan ikuti proses dan kebijakan penyimpanan dan penerimaan yang efisien

Bahkan jika dua aturan pertama untuk manajemen persediaan dipatuhi, gudang hanya seefisien kebijakan dan prosedur yang didokumentasikan. Untuk pergerakan inventaris yang efisien dan pencatatan data yang akurat, penting untuk mendefinisikan semua proses di dalam gudang. Jadi bagaimana cara Anda melakukan ini?

Semua dokumentasi proses harus mencakup prosedur untuk interaksi fisik, penanganan material, pedoman keselamatan, dan kualitas pelaporan. Prosedur-prosedur ini harus mencakup proses langkah demi langkah untuk kwitansi dan menyingkirkan materi. Prosedur yang terdokumentasi harus merinci bagaimana inventaris harus ditangani, diperiksa, dan dimasukkan ke lokasi penyimpanan. Instruksi juga perlu mencakup cara menangani inventaris yang rusak — dapatkah itu dikerjakan ulang atau perlu dihapus?

Selanjutnya, pilih beberapa orang yang terlibat dalam operasi gudang untuk memeriksa dokumentasi sebelum dirilis ke semua karyawan. Ini memastikan bahwa semua tugas atau langkah proses didokumentasikan dan tidak ada bagian puzzle yang hilang.

Setelah semua pengulas setuju, maka dokumentasi dapat dirilis ke karyawan gudang. Pelepasan dokumentasi harus dilakukan melalui pelatihan formal dengan karyawan yang sesuai. Idealnya, karyawan akan ditanyai tentang materi dan harus menilai dengan kemahiran lulus untuk melakukan fungsi dalam prosedur.

Proses mungkin harus diaudit untuk memastikan setiap prosedur yang didokumentasikan diikuti. Jika masalah ketidakpatuhan muncul, pastikan untuk segera melakukan tindakan perbaikan. Dan jika karyawan tampaknya menyimpang dari proses yang didokumentasikan (mungkin karena penyimpangan menyediakan cara yang lebih cepat untuk melakukan suatu tugas), proses tersebut harus diperiksa untuk melihat apakah perubahan diperlukan untuk proses tersebut, dan jika tidak harus dikomunikasikan dengan jelas bahwa penyimpangan proses tidak dapat diterima.


4. Gunakan penghitungan siklus

Meskipun sebagian besar perusahaan memiliki proses untuk menangani inventaris yang jauh lebih baik, ini tidak menghilangkan kebutuhan (dan manfaat) penghitungan siklus.

Penghitungan siklus adalah cara menghitung inventaris di mana sebagian kecil inventaris dihitung selama periode waktu yang lama. Berbeda dari penghitungan inventaris fisik biasa, di mana operasi berhenti sementara semua item dihitung di fasilitas pada satu waktu, jumlah siklus kurang mengganggu operasi sehari-hari.

Penghitungan siklus juga memberikan penilaian yang berkelanjutan tentang akurasi persediaan dan pelaksanaan prosedur, dan dapat dirancang untuk fokus pada item dengan nilai lebih tinggi, volume gerakan lebih tinggi, atau yang sangat penting untuk proses bisnis. Penghitungan siklus memverifikasi keakuratan inventaris dan dapat membantu mengidentifikasi akar penyebab kesalahan inventaris.


5. Batasi dan lacak akses ke inventaris

Batasi dan lacak akses ke inventaris. Perlindungan yang mudah untuk mengelola inventaris adalah dengan hanya memiliki karyawan yang perlu memiliki metrik akses inventaris yang benar-benar memiliki akses ke inventaris dan data inventaris. Jika Anda tahu persis siapa yang memiliki akses dan memastikan bahwa sekelompok kecil orang ini dilatih dengan benar tentang sistem dan praktik organisasi inventaris perusahaan Anda, akan jauh lebih mudah untuk mengelola sistem, mengurangi kesalahan, dan mengimplementasikan perubahan saat diperlukan.

Ini adalah sesuatu yang idealnya harus diputuskan ketika sistem manajemen inventaris sedang dilaksanakan, tetapi review tentang siapa yang memiliki akses ke inventaris dan sistem inventaris bernilai pada titik mana pun. Tinjauan tahunan atau dua tahunan tentang akses ini mungkin merupakan prosedur yang berguna untuk memperkenalkan agar daftar siapa yang memiliki akses inventaris tetap terkini.


6. Gunakan teknologi untuk keuntungan Anda

Saat ini, teknologi berperan dalam hampir setiap proses bisnis. Dan jika perusahaan Anda masih melacak data inventaris dengan pena dan kertas atau spreadsheet sederhana, Anda mungkin menyadari bahwa perangkat lunak manajemen inventaris memiliki kemampuan untuk membuat kontrol inventaris dan organisasi jauh lebih mudah dan lebih akurat. Pertanyaannya hari ini adalah bukankah seharusnya teknologi berperan dalam manajemen inventaris, tetapi seberapa besar peran yang harus dimainkannya?

Jawaban atas pertanyaan itu bergantung pada kebutuhan inventaris perusahaan Anda, dan seberapa banyak mereka dapat dipenuhi oleh sistem sederhana (melacak tingkat stok dan pergerakan) atau jika sistem yang lebih kompleks diperlukan (misalnya, barang-barang manufaktur atau barang-barang yang terdiri dari sub -assemblies dan banyak komponen memerlukan sistem manajemen inventaris yang lebih kompleks yang melacak inventaris secara real time).

Tetapi tidak peduli betapa rumitnya kebutuhan inventaris Anda, perangkat lunak manajemen inventaris akan memudahkan Anda untuk melacak inventaris Anda (serta pesanan, penjualan, dan pengiriman), memungkinkan orang yang tepat memiliki akses ke inventaris itu, memiliki catatan akurat tentang pergerakan inventaris, dan dapatkan wawasan dari aktivitas dan riwayat inventaris.

Teknologi bar coding memainkan peran penting dalam sistem gudang otomatis. Printer dan pembaca kode batang relatif murah dan dapat dimasukkan ke dalam operasi gudang. Pembaca kode batang sangat mengurangi kesalahan entri data manual yang terjadi di gudang. Teknologi lain seperti RFID (identifikasi frekuensi radio) juga menjadi sangat murah dan harus dipertimbangkan untuk inventaris bernilai lebih tinggi.


https://www3.technologyevaluation.com/research/article/6-tips-for-perfect-nearly-inventory-accuracy.html

Monday, September 9, 2019

Faktor-Faktor Yang Menyumbang Efisiensi Operasional Gudang

Warehouse Operational Efficiency Contributing Factors

Mengelola Operasi Gudang mirip dengan memainkan simfoni dengan orang, sistem, dan proses. Selama elemen-elemen ini seimbang dan selaras, operasi berjalan dengan lancar dan efisien.


People
Orang-orang adalah aset yang sangat penting dari operasi gudang. Sumber daya manusia dapat menjadi yang terkuat dan yang terlemah terkait dengan kinerja gudang.

Bahkan dalam desain yang sangat otomatis dan sistem terkontrol, operasi gudang sangat bergantung pada orang untuk menjalankan dan mengelola operasi.

Biasanya dalam operasi gudang, selain struktur manajemen, kategori sumber daya operasi adalah Operator MHE, staf Operasi yang mengelola pengiriman, penyimpanan, tugas pengambilan bahan dan operasi lainnya termasuk pelabelan, pengepakan, kitting, penghitungan inventaris, dokumentasi dan sistem operator. Sumber daya ini terutama dikategorikan sebagai pemimpin tim dan operator.

Biasanya dalam operasi gudang, struktur sumber daya tenaga kerja digunakan dalam campuran, pada pekerjaan peran perusahaan, pada kontrak dan upah sementara atau harian dan tenaga kerja kontrak outsourcing. Pengkategorian ini didasarkan pada persyaratan sifat dan keterampilan yang ditetapkan masing-masing pekerjaan ditambah dengan kekritisan posisi dan pasokan lokal dan ketersediaan sumber daya.


Workforce - Qty, Job Structure
Tenaga Kerja - Jumlah, Struktur Pekerjaan
Berkali-kali di gudang yang dikelola pihak ke-3, kekuatan tenaga kerja sering kali menjadi masalah yang memengaruhi efisiensi operasional. Telah diperhatikan beberapa kali bahwa beberapa manajemen lokal mencoba mengambil jalan pintas dengan kekurangan tenaga di berbagai tingkatan dan memperpanjang jam kerja atau tanggung jawab pekerjaan dan berusaha menghemat biaya. Mungkin ada beberapa contoh kekurangan tenaga kerja dari kekuatan yang telah direncanakan dan dianggarkan.

Setiap operasi gudang harus memiliki anggaran tenaga kerja yang optimal berdasarkan tugas yang jelas dan volume transaksi. Karena semua operasi adalah aktivitas terikat waktu yang memiliki tugas dan ketergantungan yang saling terkait, estimasi kejelasan kerja dan pembagian kerja sangat penting untuk menghindari kelebihan pegawai atau kekurangan staf. Overstaffing dapat menyebabkan kelonggaran tingkat kinerja individu selain meningkatkan biaya.

Kegiatan gudang sangat sering ditemukan bersifat musiman dan siklus. Jenis dan musim bisnis yang menghasilkan musim puncak dan musim rendah menempatkan permintaan serupa di gudang untuk meningkatkan throughput operasional atau mengurangi operasi. Selain itu persyaratan internal juga menciptakan permintaan tenaga kerja sementara. Tim tambahan dipanggil selama operasi akhir tahun, pengambilan persediaan dari dinding ke dinding tahunan atau latihan inventaris internal, dll.

Gudang sumber tenaga kerja sementara dan sumber daya dari daerah terdekat untuk mengatasi lonjakan permintaan yang tiba-tiba ini. Setiap perubahan dalam proses internal atau proses bisnis atau peningkatan dalam sistem dan proses dapat menyebabkan redudansi. Sering kali, mereka harus menghadapi masalah kepegawaian dan perlu mencari cara untuk mengurangi jumlah atau menggunakan kembali sumber daya ke dalam kegiatan lain. Oleh karena itu, operasi gudang tidak pernah dalam keadaan stabil atau status quo untuk waktu yang lama. Mengelola dinamika orang memegang kunci untuk mengelola operasi secara efektif.


Right skill sets
Set keterampilan yang tepat
Dalam operasi pergudangan, kepatuhan proses dan sistem menuntut fokus dan disiplin yang kuat di semua tingkatan. Perangkat keterampilan dan persyaratan sikap berbeda untuk pekerjaan yang berbeda. Persyaratan keahlian lebih terkait dengan sikap dan kemampuan fungsional orang-orang dan kurang tergantung pada pengetahuan atau kualifikasi pendidikan.

Siapa pun yang bekerja di Forklift perlu memiliki kontrol, arah, dan kesabaran yang baik. Demikian pula, seorang pemilih harus dapat mengidentifikasi dan memiliki rasa lokasi, jenis Inventory SKU dan dapat mengidentifikasi nomor bagian, deskripsi.

Pada level operasi, orang dituntut untuk memahami apa yang diharapkan dari mereka, dapat mengikuti proses dan mematuhi proses dan instruksi. Operasi membutuhkan ketangkasan manual dan kemampuan untuk berada di kaki untuk jangka waktu lama selain mampu membungkuk dan meraih secara konstan untuk mengambil item. Kemampuan untuk mengangkat beban kecil dan jarak berjalan kaki di gudang adalah Harus Memiliki kekuatan. Poin-poin praktis ini harus diingat dan dievaluasi saat merekrut orang.


Attitude and Outlook
Sikap dan Outlook
Telah terlihat dalam operasi gudang bahwa sikap tenaga kerja terhadap perusahaan, pekerjaan dan pelanggan memainkan peran penting dalam operasi. Studi yang dilakukan dalam berbagai kasus telah menunjukkan hubungan langsung antara sikap dan komitmen orang untuk operasi sehari-hari. Pengiriman yang salah, pengiriman pendek dan pengiriman yang cacat ditambah dengan kerusakan peralatan gudang, penyalahgunaan dan kecelakaan adalah beberapa hasil dari masalah yang muncul dan perlu koreksi sikap di tingkat individu. Fungsi manajemen inventaris sangat rentan terhadap kinerja individu dan perhatian terhadap detail.

Tim manajemen operasi pergudangan yang baik yang peka terhadap faktor-faktor di atas dan diperlengkapi untuk mengelola tim dan dinamika akan berhasil dalam memastikan operasi yang efisien.


Sumber :
https://www.managementstudyguide.com/warehouse-operational-efficiency-contributing-factors.htm?

Thursday, September 5, 2019

5 Ways to improve your Procurement Process

ByMarc Wins
November 18, 2016E-LearningProcurement

Ensuring efficiency in your procurement process has a positive chain reaction within your entire organization. The objectives of a world-class procurement organization is far beyond the traditional belief that procurement’s primary role is to obtain goods and services in response to internal needs. In fact, a successful procurement process aims to optimize the whole process to create significant business value.


5 Ways to improve your Procurement Process

According to a survey by Wax’s Digital new Procurement Innovation Pathway report , procurement is at the gist of many businesses, as a follower rather than a leader. Based on the survey, out of the 100 senior procurement professionals, 69% considered themselves pivotal to business innovation while 80% expect to be so in the future. While 76% said that they are involved in a range of business innovation, only 27% are leading those innovations. The research found that the emphasis is mainly about collaborating which prevents procurement from taking a position of leadership in innovation.

There are various ways to improve the procurement process; some are minor changes that focus on improving part of the process such as creating essential internal documentation. Other major changes can go as far as improving the whole process. Here are some examples of ways to improve the procurement process which adds value to an organization:

Incorporating a contract management system
Technology creates wonders! So why not make the most of it as it can help you save lots of time and be more efficient. One way of using technology to improve the procurement process is by incorporating a contract management system. Let’s admit it: creating contracts is time consuming and businesses often work with hundreds of vendors every year. Using a contract management system will alleviate the whole task of creating new contracts every time you onboard a new supplier. It will help you understand which contract can be reused from one supplier to the next. This will allow you to create standard contract templates which will require only minor updates when they are used.

Increasing employee capability through training and development
Training and development remains one of the key factors that lead to a successful business. A three-year researched project commissioned by Middlesex University’s institute for work based learning  found that from a 4300 workers sample, 74% felt that they were not achieving their full potential at work due to lack of development opportunities. The result of this research highlights the importance of training and development to ensure successful business continuity. It benefits not only the employees’ personal evolution but also impacts on the company’s productivity and profitability as a whole. It reinforces the goodwill of the business, allows it to maintain the competitive edge and leads to higher customer satisfaction, lower costs and faster growth. The emergence of innovative training solutions is increasingly being adopted by leading procurement organizations. For instance: high-impact eLearning solutions combined with simulations where employees can apply what they are learning in their jobs. As a form of effective communication, training can lead to an increase in productivity and allow employees to make the best decisions for the company’s progress.

Maintain good supplier relationships
A procurement professional needs to be surrounded by a group of happy and qualified suppliers. Of course, a bid request can be put out to new vendors whenever you need a product and service but those bids will take a huge amount of time to finalize. Having to start over again every time you need to issue a bid request involves a long process of researching each new supplier, learn about their industry position and identify their negotiation tactics. To prevent this from happening, it is better to maintain a good relationship with a group of suppliers you can trust. Streamlining the procurement in this way will make your job more efficient. Besides, it might also increase your goodwill as a happy supplier might tell others how good you are to work with which might lead to new sourcing avenues. All you need to do is: be fair with the suppliers in your business dealings, ensure that they are paid on time, put out detailed and straightforward RFPs and appreciate their professionalism and skills.

Reduce Expenses
One of the most appreciated qualities of procurement professionals is the ability to reduce costs while procuring the items a company need. The one question which comes to the mind is how? The key is to think carefully before making a purchase. It sounds easy but any procurement professional will understand this point since they might get tempted to create purchase orders for every request that comes at their desk. This is where the trap lies, leading to unnecessary expenses! According to Caps research, for every one dollar you spend on supply management gives you an estimated return of $6.77. This leads us to understand that when you take the time to identify, research, acquire and manage the products and services you company rely on, you are more apt to reduce expenses considerably.

Using analytical and negotiation skills
As a procurement professional, juggling between planning and executing projects, dealing with multiple vendors and negotiating the best deals, it goes without saying that you have some great analytical skills. To make the most of these skills, they should be applied to more than one area in the process. For example, an in-depth understanding of quantitative data is essential to make the best financial decision for your company. A procurement professional needs to walk on fine line as far negotiation is concerned. The struggle is between making the best deal for the company and at the same time makes sure that a good relationship is established with the suppliers. A good way to sharpen your negotiation skills is through advanced simulations and training.

Conclusion:

An effective procurement process will improve an organization’s bottom line and increase efficiency and profitability. This will definitely add significant value to your organization as a whole.  Of course, making changes can seem daunting at first but in the long run, they prove to be beneficial in multiple ways.


Sumber :
https://www.procurement-academy.com/5-ways-improve-procurement-process/

Related Posts