Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi , logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier.
Saturday, July 13, 2019
Bill of Material
Bill of Material mengidentifikasi material tertentu yang digunakan untuk membuat setiap item dan jumlah yang diperlukan yang dapat disusun dalam bentuk pohon produk (product structure tree). Bill of material ini merupakan sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
Bill of material tidak hanya menspesifikasikan produksi, tetapi juga berguna untuk pembebanan biaya, dan dapat dipakai sebagai daftar bahan yang harus dikeluarkan untuk karyawan produksi atau perakitan. Bill of material digunakan dengan cara ini biasanya dinamakan daftar pilih.
Pohon Struktur Produk (Product Structure Tree) Pohon Struktur Produk (Product Structure Tree) adalah salah satu item informasi yang ada dalam Bill of Material. Pohon Struktur Produk (Product Structure Tree) didefinisikan sebagai bagan informasi tentang hubungan antara produk akhir dengan komponen-komponen penyusun produk akhir.
Struktur produk merupakan suatu informasi tentang hubungan antara komponen dalam suatu perakitan, juga memberikan informasi tentang semua item, seperti nomor komponen dan jumlah yang dibutuhkan pada setiap pembelian. Struktur produk dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
Struktur produk single level yang menggambarkan hubungan antara produk akhir komponen-komponen penyusunnya dimana komponen-komponen tersebut langsung membentuk produk akhir atau berada satu level di bawah produk akhir.
Struktur produk multi level yang menggambarkan hubungan antara produk akhir dengan komponen penyusunnya dimana komponen-komponen tersebut memerlukan komponen-komponen lain untuk membuatnya dan begitu seterusnya. Bila dimisalkan untuk membuat 1 unit produk akhir X diperlukan 2 unit komponen A dan 1 unit komponen B. Sementara untuk membuat 1 unit komponen B diperlukan 3 unit komponen C dan 1 unit komponen D.
Sumber :
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/perencanaan-kebutuhan-bahan
Bahan Mentah dan Bahan Baku
Pengertian secara umum dari istilah bahan mentah dapat mempunyai arti sebagai sebuah bahan dasar yang bisa berasal dari berbagai tempat, yang mana bahan tersebut dapat digunakan untuk diolah dengan suatu proses tertentu ke dalam bentuk lain yang berbeda wujud dari bentuk aslinya.
Sedangkan pengertian secara umum mengenai bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
Berdasarkan dari pengertian antara bahan mentah dan bahan baku di atas terdapat beberapa contoh wujud dari istilah bahan mentah beberapa di antaranya adalah bijih perak, yang mempunyai arti penting didalam industri pembuatan perak, contoh yang lainnya adalah gandum yang mana biji dari tumbuhan tersebut bila dikeringkan dan di olah dapat menghasilkan tepung yang mana biji gandum ini sangat berguna bagi industri penghasil tepung.
Sedangkan berdasarkan pengertian umum contoh wujud dari istilah bahan baku diantaranya adalah, perak dan kompor yang berguna sebagai bahan dasar bagi industri penghasil kerajinan dari perak, seperti anting – anting, kalung dan bingkai foto yang bisa di gunakan untuk hiasan dinding, contoh yang lainnya adalah tepung, margarin, telur, dan gula, yang sangat berguna sebagai bahan baku pembuatan roti, karena sifat dari tepung yang bisa mengikat emulsi dari udara yang terkandung di dalam adonan roti setelah adonan dasar di mixer, apabila adonan tersebut tidak di beri tepung, maka rasanya akan lebih berat dan eneq serta tidak bisa tahan lama, tetapi berbeda bila di kasih dengan campuran tepung, roti yang dihasilkan akan lebih terasa kenyal dan mempunyai bentuk yang lebih bagus dan bisa lebih lama disimpan.
Bahan Mentah : merupakan bahan hasil dari alam langsung yang belum melalui proses pengolahan sedikitpun. Contoh;kayu gelondongan alias kayu utuh baru dipotong
Sedangkan bahan baku: merupakan hasil olahan pertama atau olahan dasar dari bahan mentah yang dipakai sebagai bahan dasar untuk dipakai. Contoh : kayu kaso atau kayu balok yang sudah memiliki ukiran panjang dan lebar serta siap pakai.
Sumber :
https://brainly.co.id/tugas/7454578
https://erwinnote.wordpress.com/2011/09/21/definisi-dan-jenis-bahan-baku/#more-167
Sedangkan pengertian secara umum mengenai bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
Berdasarkan dari pengertian antara bahan mentah dan bahan baku di atas terdapat beberapa contoh wujud dari istilah bahan mentah beberapa di antaranya adalah bijih perak, yang mempunyai arti penting didalam industri pembuatan perak, contoh yang lainnya adalah gandum yang mana biji dari tumbuhan tersebut bila dikeringkan dan di olah dapat menghasilkan tepung yang mana biji gandum ini sangat berguna bagi industri penghasil tepung.
Sedangkan berdasarkan pengertian umum contoh wujud dari istilah bahan baku diantaranya adalah, perak dan kompor yang berguna sebagai bahan dasar bagi industri penghasil kerajinan dari perak, seperti anting – anting, kalung dan bingkai foto yang bisa di gunakan untuk hiasan dinding, contoh yang lainnya adalah tepung, margarin, telur, dan gula, yang sangat berguna sebagai bahan baku pembuatan roti, karena sifat dari tepung yang bisa mengikat emulsi dari udara yang terkandung di dalam adonan roti setelah adonan dasar di mixer, apabila adonan tersebut tidak di beri tepung, maka rasanya akan lebih berat dan eneq serta tidak bisa tahan lama, tetapi berbeda bila di kasih dengan campuran tepung, roti yang dihasilkan akan lebih terasa kenyal dan mempunyai bentuk yang lebih bagus dan bisa lebih lama disimpan.
Bahan Mentah : merupakan bahan hasil dari alam langsung yang belum melalui proses pengolahan sedikitpun. Contoh;kayu gelondongan alias kayu utuh baru dipotong
Sedangkan bahan baku: merupakan hasil olahan pertama atau olahan dasar dari bahan mentah yang dipakai sebagai bahan dasar untuk dipakai. Contoh : kayu kaso atau kayu balok yang sudah memiliki ukiran panjang dan lebar serta siap pakai.
Sumber :
https://brainly.co.id/tugas/7454578
https://erwinnote.wordpress.com/2011/09/21/definisi-dan-jenis-bahan-baku/#more-167
Labels:
Logistic,
PPIC,
Supply Chain Management,
Warehouse
Friday, July 12, 2019
Lead Time
DEFINISI LEAD TIME
Lead time adalah jangka waktu antara pesanan pelanggan dan pengiriman produk akhir. Perintah kecil dari item yang sudah ada sebelumnya mungkin hanya memiliki beberapa jam lead time, tetapi perintah yang lebih besar dari bagian-bagian custom-made mungkin memiliki lead time minggu, bulan atau bahkan lebih lama. Itu semua tergantung pada sejumlah faktor, dari waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan mesin dengan kecepatan sistem pengiriman. Lead time dapat berubah menurut musim atau hari libur atau permintaan keseluruhan untuk produk.
MANUFAKTUR
Manufaktur lead time adalah jumlah waktu antara penempatan pesanan dan penerimaan pesanan oleh pelanggan. Ini mencakup sejumlah komponen yang berbeda dari proses manufaktur dan dapat diprediksi oleh produsen dengan sistem yang didirikan di tempat untuk menangani pesanan. Ketika pelanggan panggilan produsen untuk melakukan pemesanan, produsen harus menyediakan sebuah kutipan lead time sehingga pelanggan tahu kapan untuk mengharapkan produk kutipan tersebut juga mungkin tercantum dalam katalog untuk menyediakan pelanggan dengan perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menerima barang yang mereka pesanan.
Langkah pertama dalam pembuatan lead time adalah penempatan pesanan, diikuti oleh pengolahan pesanan. Hal ini dapat merupakan penundaan yang cukup besar jika perusahaan memiliki banyak perintah untuk memproses atau terbatas personil untuk memasukkan dan penjadwalan pesanan. Setelah tercatat di sistem, urutan bergerak ke waktu persiapan, dengan personel penjadwalan proses sebenarnya pembuatan item.
Produk yang akan diproduksi ditempatkan dalam antrian, di mana mereka dapat menunggu untuk memvariasikan jumlah waktu tergantung pada ketersediaan peralatan, kompleksitas perintah, dan ukuran pesanan. Generik perintah cenderung bergerak lebih cepat daripada produk yang dibuat-to-order disesuaikan karena tidak ada penyesuaian khusus yang diperlukan untuk peralatan. Ketika pesanan datang untuk manufaktur, bergerak urutan ke waktu setup, dimana peralatan yang disiapkan untuk produksi, dan kemudian ke run time, yang merupakan waktu yang sebenarnya menghabiskan pada garis manufaktur yang dibuat.
Setelah diproduksi, item masih perlu diperiksa untuk kendali mutu sebelum dikemas. Produk dikemas siap dikapalkan ke konsumen akhir atau ke gudang di mana saham disimpan Pengiriman dapat mengambil hari atau minggu, tergantung pada lokasi pabrik dan pelanggan, dan jenis metode pengiriman yang dipilih. Manufaktur estimasi lead time dapat terhambat oleh produk menghabiskan waktu tunggu untuk pengiriman, serta penundaan lainnya yang dihasilkan dari bawah perintah kepegawaian atau kelebihan yang menyebabkan backup pada berbagai tahap dalam proses.
ORDER SUBMISSION
Dalam proses Submission Order, dealer masukkan perintah dan Original Equipment Manufacturer (OEM) menerima dan menegaskan mereka perintah, menyusul penentuan apakah konfigurasi kendaraan dipesan build-mampu, dan review, jika ada, aturan alokasi untuk menentukan apakah dealer memang diijinkan untuk memesan produk yang mereka inginkan.
Lead-waktu dalam segmen ini biasanya merupakan produk dari:
• Frekuensi dengan yang disampaikan pesanan agen
• Waktu relatif entry dealer pesanan dan kegiatan review OEM order
• Jeda waktu antara order entry / penerimaan dan produksi
• Konfirmasi keterlambatan karena keterbatasan yang ditimbulkan oleh kendala pasokan, dan telah memperoleh alokasi dealer apakah kendala tersebut
Dalam banyak kasus, pesanan hanya ditempatkan sekali dalam seminggu atau sebulan sekali, baik karena persyaratan OEM, atau karena dealer bisnis praktek sendiri. Selain itu, OEM's pengolahan perintah ini mungkin disusun untuk mulai baik setelah masuk dealer mereka.
Relatif hasil yang signifikan dalam proses tersebut dapat dilakukan dengan hanya mengizinkan pedagang untuk memasukkan pesanan setiap hari. Tentu saja, OEM juga harus menyesuaikan proses internal mereka untuk memungkinkan pengolahan harian dan penerimaan dari mereka perintah, dalam konser dengan penyerahan sehari-hari.
Untuk OEM banyak, ada juga gap yang signifikan antara saat pesanan dikirimkan dan dikonfirmasi dan waktu mereka akhirnya diproduksi. Celah ini, yang dapat diukur dalam minggu atau bahkan bulan merupakan penyangga mencapai jauh di depan proses produksi, produk dari sebuah pusat bisnis model-manufaktur ditujukan untuk mendukung pengembangan yang lebih baik jadwal produksi dioptimalkan dan urutan. OEM Beberapa dibuat kemajuan berarti dalam mengurangi lead-time hanya dengan menantang dan mengurangi ukuran buffer ini order, didukung oleh perubahan dalam waktu relatif pengajuan, ketertiban dan penjadwalan proses produksi.
Tambahan penundaan dalam proses pengiriman pesanan dapat hasil dari kendala di sisi penawaran dari sistem produksi. kendala tersebut mendorong alokasi kapasitas produksi langka atau opsi tertentu atau fitur yang terbatas. Alokasi ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam setiap dealer yang diberikan yang dapat memesan produk yang mereka inginkan. Sebuah langkah penting dalam mengelola proses ini adalah membangun hubungan kuat dengan proses pengiriman pesanan, sehingga masalah alokasi dapat segera diidentifikasi dan dampaknya terhadap lead-waktu diidentifikasi ketika pesanan dikonfirmasi. OEM juga dapat menyerang masalah ini dengan mengidentifikasi kendala-kendala yang mempunyai dampak yang paling signifikan pada proses pemesanan, dan mengembangkan rencana untuk mengurangi atau menghilangkan mereka baik melalui perbaikan proses internal atau dengan bekerja sama dengan pemasok utama mereka.
Penjadwalan dan sequencing adalah proses dua tahap melalui mana OEM menentukan di mana dan kapan setiap kendaraan memerintahkan akan dirakit. Penjadwalan melibatkan menempatkan order untuk suatu tanaman yang dapat menghasilkan kendaraan dan untuk jangka waktu, biasanya seminggu, di mana akan diproduksi. Dalam sequencing, khusus produksi optimasi-aturan tanaman kemudian menentukan urutan tertentu bahwa kendaraan akan bisa dibangun dalam jangka waktu tertentu.
Dalam segmen ini perintah untuk proses pengiriman, lead-time didorong oleh faktor-faktor berikut:
Frekuensi proses ini dieksekusi
Penjadwalan dan urutan horizon waktu atau "masa beku" dengan kata lain, seberapa jauh di muka produksi, jadwal dan urutan beku untuk bagian tujuan perencanaan.
Manufaktur dan pasokan kendala keterbatasan tempat pada jadwal produksi dan urutan, dibahas dalam bagian Manufaktur di bawah ini
Langkah pertama dalam mengurangi penjadwalan dan sequencing terkait lead-time adalah meningkatkan frekuensi proses ini dieksekusi. Dengan mengubah dari mingguan untuk pengolahan harian, OEM dapat mencukur beberapa hari off timbal-waktu rata-rata. Jika pindah ke pengolahan sehari-hari tidak dapat dilakukan segera, penelaahan atas waktu proses-proses sekuensial masih dapat mengungkapkan peluang.
Seorang pengemudi utama timbal-waktu di segmen ini, dan perintah untuk siklus pengiriman total, adalah jumlah minggu terjadwal dan sequencing perintah tegas di depan majelis tanaman.Bagi banyak produsen, periode ini jadwal beku secara historis beberapa minggu, minimal pada premis bahwa ini menciptakan dan efisien manufaktur lingkungan yang stabil kebanyakan untuk OEM dan pemasok. Banyak produsen, bagaimanapun, telah mulai untuk menantang asumsi-asumsi, mengurangi cakrawala pesanan di depan produksi. Ini memerlukan penelaahan terhadap potensi pasokan implikasi jaringan, dan pengembangan rencana darurat untuk mengatur mereka, serta bekerja cukup dengan masyarakat manufaktur tentang pentingnya pengurangan waktu memimpin.. Beberapa OEM telah membuat penurunan yang signifikan di daerah ini tanpa mengganggu produksi.
TUJUAN ANALISIS LEAD TIME
• Untuk mendokumentasikan semua langkah dalam proses.
• Untuk menghitung waktu dan jarak setiap langkah dalam proses.
• Untuk mengidentifikasi dimana nilai yang ditambahkan ke proses dalam suatu proses.
• Untuk mempelajari bahwa mengurangi Sisa Timbal memberikan kontribusi langsung untuk meningkatkan Q, S, T, P dan Kepuasan Pelanggan.
Sumber :
http://lindha-simanjuntak.blogspot.com/2010/12/lead-time.html
Lead time adalah jangka waktu antara pesanan pelanggan dan pengiriman produk akhir. Perintah kecil dari item yang sudah ada sebelumnya mungkin hanya memiliki beberapa jam lead time, tetapi perintah yang lebih besar dari bagian-bagian custom-made mungkin memiliki lead time minggu, bulan atau bahkan lebih lama. Itu semua tergantung pada sejumlah faktor, dari waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan mesin dengan kecepatan sistem pengiriman. Lead time dapat berubah menurut musim atau hari libur atau permintaan keseluruhan untuk produk.
MANUFAKTUR
Manufaktur lead time adalah jumlah waktu antara penempatan pesanan dan penerimaan pesanan oleh pelanggan. Ini mencakup sejumlah komponen yang berbeda dari proses manufaktur dan dapat diprediksi oleh produsen dengan sistem yang didirikan di tempat untuk menangani pesanan. Ketika pelanggan panggilan produsen untuk melakukan pemesanan, produsen harus menyediakan sebuah kutipan lead time sehingga pelanggan tahu kapan untuk mengharapkan produk kutipan tersebut juga mungkin tercantum dalam katalog untuk menyediakan pelanggan dengan perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menerima barang yang mereka pesanan.
Langkah pertama dalam pembuatan lead time adalah penempatan pesanan, diikuti oleh pengolahan pesanan. Hal ini dapat merupakan penundaan yang cukup besar jika perusahaan memiliki banyak perintah untuk memproses atau terbatas personil untuk memasukkan dan penjadwalan pesanan. Setelah tercatat di sistem, urutan bergerak ke waktu persiapan, dengan personel penjadwalan proses sebenarnya pembuatan item.
Produk yang akan diproduksi ditempatkan dalam antrian, di mana mereka dapat menunggu untuk memvariasikan jumlah waktu tergantung pada ketersediaan peralatan, kompleksitas perintah, dan ukuran pesanan. Generik perintah cenderung bergerak lebih cepat daripada produk yang dibuat-to-order disesuaikan karena tidak ada penyesuaian khusus yang diperlukan untuk peralatan. Ketika pesanan datang untuk manufaktur, bergerak urutan ke waktu setup, dimana peralatan yang disiapkan untuk produksi, dan kemudian ke run time, yang merupakan waktu yang sebenarnya menghabiskan pada garis manufaktur yang dibuat.
Setelah diproduksi, item masih perlu diperiksa untuk kendali mutu sebelum dikemas. Produk dikemas siap dikapalkan ke konsumen akhir atau ke gudang di mana saham disimpan Pengiriman dapat mengambil hari atau minggu, tergantung pada lokasi pabrik dan pelanggan, dan jenis metode pengiriman yang dipilih. Manufaktur estimasi lead time dapat terhambat oleh produk menghabiskan waktu tunggu untuk pengiriman, serta penundaan lainnya yang dihasilkan dari bawah perintah kepegawaian atau kelebihan yang menyebabkan backup pada berbagai tahap dalam proses.
ORDER SUBMISSION
Dalam proses Submission Order, dealer masukkan perintah dan Original Equipment Manufacturer (OEM) menerima dan menegaskan mereka perintah, menyusul penentuan apakah konfigurasi kendaraan dipesan build-mampu, dan review, jika ada, aturan alokasi untuk menentukan apakah dealer memang diijinkan untuk memesan produk yang mereka inginkan.
Lead-waktu dalam segmen ini biasanya merupakan produk dari:
• Frekuensi dengan yang disampaikan pesanan agen
• Waktu relatif entry dealer pesanan dan kegiatan review OEM order
• Jeda waktu antara order entry / penerimaan dan produksi
• Konfirmasi keterlambatan karena keterbatasan yang ditimbulkan oleh kendala pasokan, dan telah memperoleh alokasi dealer apakah kendala tersebut
Dalam banyak kasus, pesanan hanya ditempatkan sekali dalam seminggu atau sebulan sekali, baik karena persyaratan OEM, atau karena dealer bisnis praktek sendiri. Selain itu, OEM's pengolahan perintah ini mungkin disusun untuk mulai baik setelah masuk dealer mereka.
Relatif hasil yang signifikan dalam proses tersebut dapat dilakukan dengan hanya mengizinkan pedagang untuk memasukkan pesanan setiap hari. Tentu saja, OEM juga harus menyesuaikan proses internal mereka untuk memungkinkan pengolahan harian dan penerimaan dari mereka perintah, dalam konser dengan penyerahan sehari-hari.
Untuk OEM banyak, ada juga gap yang signifikan antara saat pesanan dikirimkan dan dikonfirmasi dan waktu mereka akhirnya diproduksi. Celah ini, yang dapat diukur dalam minggu atau bahkan bulan merupakan penyangga mencapai jauh di depan proses produksi, produk dari sebuah pusat bisnis model-manufaktur ditujukan untuk mendukung pengembangan yang lebih baik jadwal produksi dioptimalkan dan urutan. OEM Beberapa dibuat kemajuan berarti dalam mengurangi lead-time hanya dengan menantang dan mengurangi ukuran buffer ini order, didukung oleh perubahan dalam waktu relatif pengajuan, ketertiban dan penjadwalan proses produksi.
Tambahan penundaan dalam proses pengiriman pesanan dapat hasil dari kendala di sisi penawaran dari sistem produksi. kendala tersebut mendorong alokasi kapasitas produksi langka atau opsi tertentu atau fitur yang terbatas. Alokasi ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam setiap dealer yang diberikan yang dapat memesan produk yang mereka inginkan. Sebuah langkah penting dalam mengelola proses ini adalah membangun hubungan kuat dengan proses pengiriman pesanan, sehingga masalah alokasi dapat segera diidentifikasi dan dampaknya terhadap lead-waktu diidentifikasi ketika pesanan dikonfirmasi. OEM juga dapat menyerang masalah ini dengan mengidentifikasi kendala-kendala yang mempunyai dampak yang paling signifikan pada proses pemesanan, dan mengembangkan rencana untuk mengurangi atau menghilangkan mereka baik melalui perbaikan proses internal atau dengan bekerja sama dengan pemasok utama mereka.
Penjadwalan dan sequencing adalah proses dua tahap melalui mana OEM menentukan di mana dan kapan setiap kendaraan memerintahkan akan dirakit. Penjadwalan melibatkan menempatkan order untuk suatu tanaman yang dapat menghasilkan kendaraan dan untuk jangka waktu, biasanya seminggu, di mana akan diproduksi. Dalam sequencing, khusus produksi optimasi-aturan tanaman kemudian menentukan urutan tertentu bahwa kendaraan akan bisa dibangun dalam jangka waktu tertentu.
Dalam segmen ini perintah untuk proses pengiriman, lead-time didorong oleh faktor-faktor berikut:
Frekuensi proses ini dieksekusi
Penjadwalan dan urutan horizon waktu atau "masa beku" dengan kata lain, seberapa jauh di muka produksi, jadwal dan urutan beku untuk bagian tujuan perencanaan.
Manufaktur dan pasokan kendala keterbatasan tempat pada jadwal produksi dan urutan, dibahas dalam bagian Manufaktur di bawah ini
Langkah pertama dalam mengurangi penjadwalan dan sequencing terkait lead-time adalah meningkatkan frekuensi proses ini dieksekusi. Dengan mengubah dari mingguan untuk pengolahan harian, OEM dapat mencukur beberapa hari off timbal-waktu rata-rata. Jika pindah ke pengolahan sehari-hari tidak dapat dilakukan segera, penelaahan atas waktu proses-proses sekuensial masih dapat mengungkapkan peluang.
Seorang pengemudi utama timbal-waktu di segmen ini, dan perintah untuk siklus pengiriman total, adalah jumlah minggu terjadwal dan sequencing perintah tegas di depan majelis tanaman.Bagi banyak produsen, periode ini jadwal beku secara historis beberapa minggu, minimal pada premis bahwa ini menciptakan dan efisien manufaktur lingkungan yang stabil kebanyakan untuk OEM dan pemasok. Banyak produsen, bagaimanapun, telah mulai untuk menantang asumsi-asumsi, mengurangi cakrawala pesanan di depan produksi. Ini memerlukan penelaahan terhadap potensi pasokan implikasi jaringan, dan pengembangan rencana darurat untuk mengatur mereka, serta bekerja cukup dengan masyarakat manufaktur tentang pentingnya pengurangan waktu memimpin.. Beberapa OEM telah membuat penurunan yang signifikan di daerah ini tanpa mengganggu produksi.
TUJUAN ANALISIS LEAD TIME
• Untuk mendokumentasikan semua langkah dalam proses.
• Untuk menghitung waktu dan jarak setiap langkah dalam proses.
• Untuk mengidentifikasi dimana nilai yang ditambahkan ke proses dalam suatu proses.
• Untuk mempelajari bahwa mengurangi Sisa Timbal memberikan kontribusi langsung untuk meningkatkan Q, S, T, P dan Kepuasan Pelanggan.
Sumber :
http://lindha-simanjuntak.blogspot.com/2010/12/lead-time.html
Wednesday, July 3, 2019
Harga Software ERP
ERP lokal Indonesia
Aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan suatu syarat mutlah bagi suatu perusahaan. Dengan adanya aplikasi ERP, maka perusahaan dapat mengintegrasikan seluruh lini perusahaan dalam suatu database. Dengan demikian input penjualan yang dilakukan pada staf sales pada detik tersebut akan langsung diketahui oleh bagian gudang dan juga oleh bagian keuangan pada detik itu juga. Bagian gudang akan segera menyiapkan barang, dan bagian keuangan langsung dapat mengetahui sales order yang baru maupun yang sudah terjadi pada bulan itu. Management langsung bisa memantau berapa persen target penjualan bulan ini tercapai.
Bagian gudang juga langsung dapat mengambil keputusan apakah perlu membeli barang dagangan lagi atau tidak. Jika perlu dapat melakukan purchase request, dan pada detik yang sama bagian pembelian langsung mengetahui perlunya melakukan pembelian. Bagian pembelian kemudian menghubungi supplier untuk melakukan pembelian.
Manajemen juga langsung dapat melihat posisi keuangan (nerasa) dan juga laporan rugi laba pada setiap detik diinginkan dan bisa mengambil keputusan yang cepat untuk merespon pasar.
Berikut perkiraan harga implementasi dari suatu aplikasi terkenal yang dianggap murah
Harga Aplikasi:
Sayang sekali harga aplikasi ERP sangat mahal. Sebagai contoh dari suatu ERP yang banyak dipakai di kalangan kecil dan menengah untuk harga aplikasi dengan jumlah pemakai 20 secara bersamaan:
a. Harga aplikasi : sekitar 10.000 USD atau 120 juta rupiah, misal sudah termasuk 3 user/pemakai
b. Tambahan user : sekitar 2000 USD atau 24 juta/per user. Jika tambah 17 user maka biayanya : 17 x 24 juta = 408 juta .
Jadi harga aplikasi untuk 20 user adalah : 120 juta + 408 juta = 528 juta.
Biaya Implementasi:
Itu baru harga aplikasi, untuk implementasi minimal 30.000 USD atau sekitar Rp 360 juta.
Licensi tahunan:
Kemudian biaya licensi tahunan adalah 17% dari harga aplikasi atau = 17% x 408 juta = 90 juta/tahun.
Sewa cloud:
Sewa cloud spesifikasi standard sekitar 5 juta/bulan atau 60 juta/tahun .
Sayangnya ERP ini harganya sangat mahal,
untuk investasi awal adalah 528 juta + 360 juta = 888 juta,
sedangkan biaya tahunan = 90 juta + 60 juta = 150 juta/tahun.
Yang juga perlu diperhatikan di sini, biaya tahunan untuk software yang sebesar 90 juta itu dibayarkan ke perusahaan luar negeri, dengan kata lain ini membuang-buang devisa negara. Bayangkan jika ribuan perusahaan menggunakan aplikasi ERP dari luar, maka milyaran dahkan triliuan rupiah akan mengalir ke luar negeri setiap tahunnya.
Sumber :
https://www.proweb.co.id/articles/erp/erp_lokal_indonesia.html
Aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan suatu syarat mutlah bagi suatu perusahaan. Dengan adanya aplikasi ERP, maka perusahaan dapat mengintegrasikan seluruh lini perusahaan dalam suatu database. Dengan demikian input penjualan yang dilakukan pada staf sales pada detik tersebut akan langsung diketahui oleh bagian gudang dan juga oleh bagian keuangan pada detik itu juga. Bagian gudang akan segera menyiapkan barang, dan bagian keuangan langsung dapat mengetahui sales order yang baru maupun yang sudah terjadi pada bulan itu. Management langsung bisa memantau berapa persen target penjualan bulan ini tercapai.
Bagian gudang juga langsung dapat mengambil keputusan apakah perlu membeli barang dagangan lagi atau tidak. Jika perlu dapat melakukan purchase request, dan pada detik yang sama bagian pembelian langsung mengetahui perlunya melakukan pembelian. Bagian pembelian kemudian menghubungi supplier untuk melakukan pembelian.
Manajemen juga langsung dapat melihat posisi keuangan (nerasa) dan juga laporan rugi laba pada setiap detik diinginkan dan bisa mengambil keputusan yang cepat untuk merespon pasar.
Berikut perkiraan harga implementasi dari suatu aplikasi terkenal yang dianggap murah
Harga Aplikasi:
Sayang sekali harga aplikasi ERP sangat mahal. Sebagai contoh dari suatu ERP yang banyak dipakai di kalangan kecil dan menengah untuk harga aplikasi dengan jumlah pemakai 20 secara bersamaan:
a. Harga aplikasi : sekitar 10.000 USD atau 120 juta rupiah, misal sudah termasuk 3 user/pemakai
b. Tambahan user : sekitar 2000 USD atau 24 juta/per user. Jika tambah 17 user maka biayanya : 17 x 24 juta = 408 juta .
Jadi harga aplikasi untuk 20 user adalah : 120 juta + 408 juta = 528 juta.
Biaya Implementasi:
Itu baru harga aplikasi, untuk implementasi minimal 30.000 USD atau sekitar Rp 360 juta.
Licensi tahunan:
Kemudian biaya licensi tahunan adalah 17% dari harga aplikasi atau = 17% x 408 juta = 90 juta/tahun.
Sewa cloud:
Sewa cloud spesifikasi standard sekitar 5 juta/bulan atau 60 juta/tahun .
Sayangnya ERP ini harganya sangat mahal,
untuk investasi awal adalah 528 juta + 360 juta = 888 juta,
sedangkan biaya tahunan = 90 juta + 60 juta = 150 juta/tahun.
Yang juga perlu diperhatikan di sini, biaya tahunan untuk software yang sebesar 90 juta itu dibayarkan ke perusahaan luar negeri, dengan kata lain ini membuang-buang devisa negara. Bayangkan jika ribuan perusahaan menggunakan aplikasi ERP dari luar, maka milyaran dahkan triliuan rupiah akan mengalir ke luar negeri setiap tahunnya.
Sumber :
https://www.proweb.co.id/articles/erp/erp_lokal_indonesia.html
Tuesday, July 2, 2019
Dari MRP ke ERP
MRP telah berkembang menjadi dasar bagi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning – ERP) karena menyediakan struktur yang bersih untuk permintaan dependen.
Lalu apa itu MRP, MRP II dan ERP?
MRP (Material Requirement Planning)
Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menterjemahkan Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule) untuk barang Jadi (produk akhir) menjadi beberapa tahapan kebutuhan sub-assy, komponen dan bahan baku.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa MRP adalah suatu rencana produksi untuk sejumlah produk jadi dengan menggunakan tenggang waktu sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa banyak dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan dibuat.
MRP II (Manufacturing Resource Planning)
Rencana bisnis strategis menggabungkan rencana pemasaran, keuangan, dan produksi. Pemasaran harus sepakat bahwa rencana itu adalah realistis dan dapat dicapai. Keuangan harus sepakat bahwa rencana tersebut memang menjanjikan dari sudut pandang keuangan, dan produksi harus sepakat bahwa itu dapat memenuhi permintaan yang dibutuhkan.
Perencanaan manufaktur dan sistem kontrol, seperti diuraikan di sini, adalah master game plan untuk semua departemen di perusahaan. Perencanaan dan pengendalian sistem terintegrasi ini disebut manufacturing resource planning, atau sistem MRP II. Istilah MRP II digunakan untuk membedakan “manufacturing resource plan” (MRP II) dengan “materials requirement plan” (MRP)
ERP (Enterprise Resource Planning)
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Sumber :
https://marieffauzi.wordpress.com/2013/11/01/8-resume-mrp-and-erp/
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-mrp-material-requirement-planning-tujuan-penerapannya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_sumber_daya_perusahaan
Lalu apa itu MRP, MRP II dan ERP?
MRP (Material Requirement Planning)
Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menterjemahkan Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule) untuk barang Jadi (produk akhir) menjadi beberapa tahapan kebutuhan sub-assy, komponen dan bahan baku.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa MRP adalah suatu rencana produksi untuk sejumlah produk jadi dengan menggunakan tenggang waktu sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa banyak dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan dibuat.
MRP II (Manufacturing Resource Planning)
Rencana bisnis strategis menggabungkan rencana pemasaran, keuangan, dan produksi. Pemasaran harus sepakat bahwa rencana itu adalah realistis dan dapat dicapai. Keuangan harus sepakat bahwa rencana tersebut memang menjanjikan dari sudut pandang keuangan, dan produksi harus sepakat bahwa itu dapat memenuhi permintaan yang dibutuhkan.
Perencanaan manufaktur dan sistem kontrol, seperti diuraikan di sini, adalah master game plan untuk semua departemen di perusahaan. Perencanaan dan pengendalian sistem terintegrasi ini disebut manufacturing resource planning, atau sistem MRP II. Istilah MRP II digunakan untuk membedakan “manufacturing resource plan” (MRP II) dengan “materials requirement plan” (MRP)
ERP (Enterprise Resource Planning)
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Sumber :
https://marieffauzi.wordpress.com/2013/11/01/8-resume-mrp-and-erp/
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-mrp-material-requirement-planning-tujuan-penerapannya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_sumber_daya_perusahaan
Monday, July 1, 2019
Modul-Modul dalam ERP
Modul-Modul Umum yang Ada dalam ERP Software
Apa Itu ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis Anda
Anda telah memahami apa itu ERP beserta jenis pengembangan dan kegunaannya. Kini Anda perlu mengetahui modul-modul apa saja yang biasanya ada dalam ERP secara umum.
Accounting (Akuntansi)
Modul akuntansi berfungsi mengelola arus kas yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan. Modul juga membantu perusahaan menangani berbagai transaksi akuntansi seperti pengeluaran, neraca, buku besar, rekonsiliasi bank, penganggaran, manajemen pajak, dan lain-lain. Laporan keuangan perusahaan dapat dibuat hanya dengan beberapa klik dengan modul ini.
CRM
Modul CRM (Customer Relationship Management) membantu meningkatkan kinerja penjualan melalui layanan pelanggan yang lebih baik dan membangun hubungan yang sehat dengan pelanggan. Modul ini juga membantu perusahaan mengelola dan melacak informasi prospek dan pelanggan seperti riwayat komunikasi, panggilan, pertemuan, data transaksi yang mereka lakukan, durasi kontrak, dan lain-lain.
HRM
Modul HRM (Human Resource Management) membantu meningkatkan efisiensi departemen SDM atau HR dalam perusahaan. Modul ini membantu mengelola informasi karyawan seperti penilaian kinerja, deskripsi pekerjaan, keterampilan, kehadiran, cuti, dan lain-lain. Manajemen Penggajian merupakan salah satu sub modul yang paling penting dalam modul HRM yang befungsi untuk mengelola gaji, biaya perjalanan, dan pengembalian biaya.
Sales (Penjualan)
Modul ini berfungsi menangani alur kerja penjualan seperti pertanyaan penjualan, penawaran, sales order, dan faktur. Integrasi modul Penjualan dan CRM dapat mempercepat siklus penjualan dan menghasilkan keuntungan lebih besar bagi perusahaan.
Inventory (Inventaris)
Modul inventaris berguna untuk melacak dan mengelola stok barang di perusahaan termasuk memantau tingkat persediaan, menjadwalkan pengisian ulang, melakukan forecasting dan membuat laporan inventaris. Sistem ERP yang bagus memungkinkan integrasi modul inventaris dengan barcode atau SKU scanner. Modul inventaris akan lebih efektif jika diintegrasikan dengan modul pembelian.
Purchasing (Pembelian)
Modul ini mengelola proses yang terlibat dalam pengadaan barang. Ini termasuk: daftar supplier, permintaan dan analisis penawaran, Purchase Order, Goods Receipt Notes, dan pembaruan stok. Modul ini dapat diintegrasikan dengan modul inventaris untuk manajemen pengadaan stok yang lebih optimal.
Manufacturing (Manufaktur)
Modul ini berfungsi meningkatkan efisiensi dalam proses manufaktur dalam suatu bisnis, seperti; perencanaan produk, material routing, pemantauan produksi harian, dan pembuatan Bill of Materials. Sistem ERP yang baik memungkinkan modul manufaktur untuk diintegrasikan dengan barcode atau RFID scanner.
Sumber :
https://www.hashmicro.com/id/blog/apa-itu-erp-software/
Apa Itu ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis Anda
Anda telah memahami apa itu ERP beserta jenis pengembangan dan kegunaannya. Kini Anda perlu mengetahui modul-modul apa saja yang biasanya ada dalam ERP secara umum.
Accounting (Akuntansi)
Modul akuntansi berfungsi mengelola arus kas yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan. Modul juga membantu perusahaan menangani berbagai transaksi akuntansi seperti pengeluaran, neraca, buku besar, rekonsiliasi bank, penganggaran, manajemen pajak, dan lain-lain. Laporan keuangan perusahaan dapat dibuat hanya dengan beberapa klik dengan modul ini.
CRM
Modul CRM (Customer Relationship Management) membantu meningkatkan kinerja penjualan melalui layanan pelanggan yang lebih baik dan membangun hubungan yang sehat dengan pelanggan. Modul ini juga membantu perusahaan mengelola dan melacak informasi prospek dan pelanggan seperti riwayat komunikasi, panggilan, pertemuan, data transaksi yang mereka lakukan, durasi kontrak, dan lain-lain.
HRM
Modul HRM (Human Resource Management) membantu meningkatkan efisiensi departemen SDM atau HR dalam perusahaan. Modul ini membantu mengelola informasi karyawan seperti penilaian kinerja, deskripsi pekerjaan, keterampilan, kehadiran, cuti, dan lain-lain. Manajemen Penggajian merupakan salah satu sub modul yang paling penting dalam modul HRM yang befungsi untuk mengelola gaji, biaya perjalanan, dan pengembalian biaya.
Sales (Penjualan)
Modul ini berfungsi menangani alur kerja penjualan seperti pertanyaan penjualan, penawaran, sales order, dan faktur. Integrasi modul Penjualan dan CRM dapat mempercepat siklus penjualan dan menghasilkan keuntungan lebih besar bagi perusahaan.
Inventory (Inventaris)
Modul inventaris berguna untuk melacak dan mengelola stok barang di perusahaan termasuk memantau tingkat persediaan, menjadwalkan pengisian ulang, melakukan forecasting dan membuat laporan inventaris. Sistem ERP yang bagus memungkinkan integrasi modul inventaris dengan barcode atau SKU scanner. Modul inventaris akan lebih efektif jika diintegrasikan dengan modul pembelian.
Purchasing (Pembelian)
Modul ini mengelola proses yang terlibat dalam pengadaan barang. Ini termasuk: daftar supplier, permintaan dan analisis penawaran, Purchase Order, Goods Receipt Notes, dan pembaruan stok. Modul ini dapat diintegrasikan dengan modul inventaris untuk manajemen pengadaan stok yang lebih optimal.
Manufacturing (Manufaktur)
Modul ini berfungsi meningkatkan efisiensi dalam proses manufaktur dalam suatu bisnis, seperti; perencanaan produk, material routing, pemantauan produksi harian, dan pembuatan Bill of Materials. Sistem ERP yang baik memungkinkan modul manufaktur untuk diintegrasikan dengan barcode atau RFID scanner.
Sumber :
https://www.hashmicro.com/id/blog/apa-itu-erp-software/
Macam-macam Software ERP
Ada 4 pemain besar software ERP yang ada di pasar saat ini antara lain :
SAP
SAP merupakan software ERP yang berasal dari Jerman. SAP merupakan software ERP paling populer di kalangan perusahaan-perusahaan enterprise untuk saat ini. Harga yang terbilang mahal merupakan faktor utama SAP tidak banyak di lirik oleh perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.
Microsoft Dynamics
Dilihat dari namanya sudah jelas sistem ini adalah produk ERP dari Microsoft. Nama besar perusahaan ini juga mengangkat kepercayaan konsumen terhadap produk ERP Microsoft Dynamics.
Oracle ERP Cloud suite
Nama besar lain yang juga ikut meramaikan pasar ERP adalah Oracle, perusahaan database terbesar di dunia ini mengeluarkan produk ERP pertamanya pada tahun 2011.
Odoo
Kejutan terjadi di pasar ERP sejak munculnya Open Source ERP yang dulunya bernama TinyERP. Dimulai tahun 2005 kemudian berubah nama menjadi OpenERP pada tahun 2009 dan sekarang menjadi Odoo. Saat ini Odoo menjadi bintang di pasar ERP salah satu faktornya adalah Open Source, gratis dan dengan fitur yang setara pemain besar yang lain seperti SAP, Microsoft dan Oracle.
Sumber :
https://www.suryasemesta.com/blog/artikel-4/post/apa-itu-software-erp-fungsi-dan-manfaat-sistem-erp-68
SAP
SAP merupakan software ERP yang berasal dari Jerman. SAP merupakan software ERP paling populer di kalangan perusahaan-perusahaan enterprise untuk saat ini. Harga yang terbilang mahal merupakan faktor utama SAP tidak banyak di lirik oleh perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.
Microsoft Dynamics
Dilihat dari namanya sudah jelas sistem ini adalah produk ERP dari Microsoft. Nama besar perusahaan ini juga mengangkat kepercayaan konsumen terhadap produk ERP Microsoft Dynamics.
Oracle ERP Cloud suite
Nama besar lain yang juga ikut meramaikan pasar ERP adalah Oracle, perusahaan database terbesar di dunia ini mengeluarkan produk ERP pertamanya pada tahun 2011.
Odoo
Kejutan terjadi di pasar ERP sejak munculnya Open Source ERP yang dulunya bernama TinyERP. Dimulai tahun 2005 kemudian berubah nama menjadi OpenERP pada tahun 2009 dan sekarang menjadi Odoo. Saat ini Odoo menjadi bintang di pasar ERP salah satu faktornya adalah Open Source, gratis dan dengan fitur yang setara pemain besar yang lain seperti SAP, Microsoft dan Oracle.
Sumber :
https://www.suryasemesta.com/blog/artikel-4/post/apa-itu-software-erp-fungsi-dan-manfaat-sistem-erp-68
Manfaat implementasi ERP
Konsep ERP pada awalnya masih menggunakan istilah Material Requirement Planning, kemudian berkembang menjadi Manufacturing Resource Planning, dan terakhir berkembang lagi menjadi Computer Integrated Manufacturing. Setelah itu sistem ini terus berkembang dengan adanya tambahan fungsi-fungsi baru seperti akunting, sumber daya manusia, dan sebagainya. Pada era ERP modern, sistem ini sangat membantu perusahaan mengatasi kompleksitas dalam dunia bisnis global.
Bagaimana ERP dapat membantu sebuah bisnis :
1. Mempermudah pengendalian proses bisnis
Sistem ERP akan menyajikan beragam data dari unit bisnis yang berbeda-beda secara sistematis, komprehensif, real-time, dan mudah dalam aksesnya. Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pemantauan dan pengendalian atas proses bisnis mereka. Disamping itu, sistem ERP juga akan memberikan wawasan yang luas kepada seorang decision-maker sehingga dapat melakukan berbagai prediksi dan pengambilan keputusan yang akurat.
2. Menyederhanakan proses bisnis
ERP membantu sebuah perusahaan merampingkan proses bisnis mereka. Hal ini akan memastikan alur kerja dapat berjalan secara halus dan komunikasi antar departemen menjadi lebih baik. Fungsi otomatisasi dalam sistem ERP menjamin aliran informasi tersampaikan dengan jelas dan bebas dari kesalahan, sehingga proses bisnis menjadi lebih sederhana dan responsif. Best-practise yang terorganisir dalam sistem ini dapat memberikan dukungan operasional yang lebih baik dan kustomisasi yang lebih mudah.
3. Meningkatkan efisiensi karyawan
Sistem ERP akan menyalurkan kepada karyawan informasi-informasi akurat yang dibutuhkan langsung kepada mereka. Sehingga karyawan tidak perlu lagi membuang-buang waktu untuk mencari-cari informasi sendiri. Mereka dapat fokus pada tugas utama sehingga kualitas dan produktifitas kerja akan meningkat. Meningkatnya kemampuan dalam pengambilan keputusan dan kemudahan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan akan meningkatkan kreatifitas karyawan dan memperbaiki pola kerja mereka.
4. Ekosistem perusahaan yang terintegrasi
Sebuah perusahaan dapat berjalan dengan padu apabila kinerja seluruh stakeholder dapat diselaraskan antara satu dengan yang lain sesuai kebutuhan masing-masing demi mencapai tujuan yang sama. Sistem ERP dapat menyatukan semua unit dalam ekosistem perusahaan : mitra bisnis, fungsi-fungsi pendukung, vendor dan pelanggan. Dan kemampuan yang baik dalam menselaraskan beragam unit-unit dalam ekosistem tersebut dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
5. Siap menghadapi masa depan
Sistem ERP menjadikan perusahaan yang sedang berkembang memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan di masa depan. Integrasi, kinerja, dan alur informasi yang berjalan dengan lebih baik dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan perencanaan dan pengendalian sehingga mereka siap menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/erpindonesia/54f9054ca3331110678b4735/manfaat-apa-yang-dapat-erp-berikan-untuk-bisnis
Bagaimana ERP dapat membantu sebuah bisnis :
1. Mempermudah pengendalian proses bisnis
Sistem ERP akan menyajikan beragam data dari unit bisnis yang berbeda-beda secara sistematis, komprehensif, real-time, dan mudah dalam aksesnya. Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pemantauan dan pengendalian atas proses bisnis mereka. Disamping itu, sistem ERP juga akan memberikan wawasan yang luas kepada seorang decision-maker sehingga dapat melakukan berbagai prediksi dan pengambilan keputusan yang akurat.
2. Menyederhanakan proses bisnis
ERP membantu sebuah perusahaan merampingkan proses bisnis mereka. Hal ini akan memastikan alur kerja dapat berjalan secara halus dan komunikasi antar departemen menjadi lebih baik. Fungsi otomatisasi dalam sistem ERP menjamin aliran informasi tersampaikan dengan jelas dan bebas dari kesalahan, sehingga proses bisnis menjadi lebih sederhana dan responsif. Best-practise yang terorganisir dalam sistem ini dapat memberikan dukungan operasional yang lebih baik dan kustomisasi yang lebih mudah.
3. Meningkatkan efisiensi karyawan
Sistem ERP akan menyalurkan kepada karyawan informasi-informasi akurat yang dibutuhkan langsung kepada mereka. Sehingga karyawan tidak perlu lagi membuang-buang waktu untuk mencari-cari informasi sendiri. Mereka dapat fokus pada tugas utama sehingga kualitas dan produktifitas kerja akan meningkat. Meningkatnya kemampuan dalam pengambilan keputusan dan kemudahan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan akan meningkatkan kreatifitas karyawan dan memperbaiki pola kerja mereka.
4. Ekosistem perusahaan yang terintegrasi
Sebuah perusahaan dapat berjalan dengan padu apabila kinerja seluruh stakeholder dapat diselaraskan antara satu dengan yang lain sesuai kebutuhan masing-masing demi mencapai tujuan yang sama. Sistem ERP dapat menyatukan semua unit dalam ekosistem perusahaan : mitra bisnis, fungsi-fungsi pendukung, vendor dan pelanggan. Dan kemampuan yang baik dalam menselaraskan beragam unit-unit dalam ekosistem tersebut dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
5. Siap menghadapi masa depan
Sistem ERP menjadikan perusahaan yang sedang berkembang memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan di masa depan. Integrasi, kinerja, dan alur informasi yang berjalan dengan lebih baik dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan perencanaan dan pengendalian sehingga mereka siap menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/erpindonesia/54f9054ca3331110678b4735/manfaat-apa-yang-dapat-erp-berikan-untuk-bisnis
Kamus ERP
Work Center adalah seorang atau sekelompok orang yang melakukan aktivitas maintenance.
Work Center didefinisikan sebagai seorang atau sekelompok orang yang melakukan aktivitas maintenance berdasarkan area kerja, keahlian, atau job description yang sama.
Capacity adalah ketersediaan dari work center dalam melakukan sebuah aktivitas maintenance.
Capacity Planning adalah suatu instrument/alat untuk menghitung kapasitas yang tersedia dalam melaksanakan suatu aktivitas maintenance.
Scheduling adalah penentuan suatu jadwal aktivitas maintenance sesuai dengan ketersediaan work center.
Person adalah jumlah orang dalam suatu work center.
Bill of Material (BOM) adalah daftar material/dokumen untuk suatu objek teknik (functional location atau equipment).
Functional Location BOM adalah BOM yang dibuat khusus untuk satu functional location.
Equipment BOM adalah BOM yang dibuat khusus untuk satu equipment.
Material BOM adalah BOM yang dibuat di level material assembly yang kemudian bisa dipasangkan dengan equipment atau functional location.
Item Category adalah pengelompokan dari komponen BOM.
Stock Item (L) adalah material sebagai komponen yang di BOM.
BOM (Bill of Material) merupakan daftar terstruktur yang berisi komponen-komponen pembentuk dari suatu produk atau assembling. Daftar tersebut terdiri atas informasi mengenai item number dari setiap komponen, serta quantity dan unit of measure terkait.
Routing adalah urutan kerja yang dipergunakan untuk memproduksi suatu produk, dimana didalamnya terdapat kumpulan dari beberapa work center.
Raw Material (ZRAW) adalah material yang selalu dibeli dari external dan kemudian akan diproses lagi secara internal untuk menjadi material yang lain. Raw Material bisa ada kemungkinan untuk dijual kembali (jika memenuhi kriteria tertentu).
Sumber :
https://sitossi.wordpress.com/2011/05/16/kamus-enterprise-resource-planning-erp-system-application-and-product-in-data-processing-sap/
Work Center didefinisikan sebagai seorang atau sekelompok orang yang melakukan aktivitas maintenance berdasarkan area kerja, keahlian, atau job description yang sama.
Capacity adalah ketersediaan dari work center dalam melakukan sebuah aktivitas maintenance.
Capacity Planning adalah suatu instrument/alat untuk menghitung kapasitas yang tersedia dalam melaksanakan suatu aktivitas maintenance.
Scheduling adalah penentuan suatu jadwal aktivitas maintenance sesuai dengan ketersediaan work center.
Person adalah jumlah orang dalam suatu work center.
Bill of Material (BOM) adalah daftar material/dokumen untuk suatu objek teknik (functional location atau equipment).
Functional Location BOM adalah BOM yang dibuat khusus untuk satu functional location.
Equipment BOM adalah BOM yang dibuat khusus untuk satu equipment.
Material BOM adalah BOM yang dibuat di level material assembly yang kemudian bisa dipasangkan dengan equipment atau functional location.
Item Category adalah pengelompokan dari komponen BOM.
Stock Item (L) adalah material sebagai komponen yang di BOM.
BOM (Bill of Material) merupakan daftar terstruktur yang berisi komponen-komponen pembentuk dari suatu produk atau assembling. Daftar tersebut terdiri atas informasi mengenai item number dari setiap komponen, serta quantity dan unit of measure terkait.
Routing adalah urutan kerja yang dipergunakan untuk memproduksi suatu produk, dimana didalamnya terdapat kumpulan dari beberapa work center.
Raw Material (ZRAW) adalah material yang selalu dibeli dari external dan kemudian akan diproses lagi secara internal untuk menjadi material yang lain. Raw Material bisa ada kemungkinan untuk dijual kembali (jika memenuhi kriteria tertentu).
Sumber :
https://sitossi.wordpress.com/2011/05/16/kamus-enterprise-resource-planning-erp-system-application-and-product-in-data-processing-sap/
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Sri Mulyani Sebut Biaya Logistik RI Masih Tinggi Jumat, 09 Jun 2023 21:15 WIB Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan biaya logistik di Indo...
-
FIFO adalah singkatan dari First In, First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar), yang merupakan cara mengatur sesuatu terhadap waktu dan p...
-
One Part One Location Memastikan part selalu dalam satu lokasi, untuk mempermudah dalam supply/issue ke line produksi dan untuk mengurangi ...
-
What is Integrated Business Planning (IBP)? Apa itu Perencanaan Bisnis Terpadu (IBP)? Perencanaan Bisnis Terpadu (IBP) adalah bentuk yang di...
-
Selain Kawasan Berikat, salah satu bentuk fasilitas dari Kementerian Keuangan kepada perusahaan yang diatur dan dijalankan oleh Direktorat J...