Buffer
1) A quantity of materials awaiting further processing. It can refer to raw materials, semifinished stores or hold points, or a work backlog that is purposely maintained behind a work center.
2) In the theory of constraints, time or material and support throughput and/or due date performance. Can be maintained at the constraint, convergent points (with a constraint part), divergent points, and shipping points.
Buffer stock
Synonym: safety stock.
Safety stock
1) In general, a quantity of stock planned to be in inventory to protect against fluctuations in demand or supply.
2) In the context of master production scheduling, the additional inventory and capacity planned as protection against forecast errors and short-term changes in the backlog. Synonym: buffer stock. See: hedge, inventory buffer.
Sumber : APICS Dictionary
Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi , logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier.
Sunday, July 15, 2012
Metode FIFO dan LIFO
Metode FIFO dan LIFO ini menyangkut 2 hal:
1. Physical Flow inventory
2. Metode alokasi biaya
Kedua hal tersebut bisa berjalan berbarengan ataupun sendiri-sendiri. Misalnya untuk Physical Flow menggunakan metode FIFO dan utk costing sebaliknya. Ataupun dua2nya sama.
Menurut hemat saya, di dalam physical flow inventory selayaknya menggunakan metode FIFO hal ini untuk meminimalisir kerusakan inventory akibat dimakan waktu.
Sedangkan untuk metode alokasi biaya, dgn asumsi bahwa kecenderungan pasar adalah terjadinya inflasi, yang mana harga cenderung naik, maka utk optimalisai profit sewajarnya menggunakan metode FIFO karena asumsi bahwa biaya terdahulu adalah lebih murah daripada biaya sekarang, sehingga HPP menjadi lebih kecil dan profit dapat ditingkatkan.
Akan tetapi ada beberapa kritik atas penggunaan metode alokasi FIFO:
1. Metode FIFO tidak mengindahkan konsep akuntansi yg kita kenal selama ini yakni "matching konsep", di mana dijelaskan bahwa revenue yg kita dapatkan harus match atas cost yg muncul pada kurun waktu yg sama. Jadi dengan penerapan FIFO muncul Gap antara timeframe antara ketika Revenue kita terjadi dan Cost yg kita akui.
2. Metode FIFO cenderung mengabaikan sustainability dari perusahaan dan menimbulkan misleading di dalam decision making harga penjualan. Hal ini disebabkan karena FIFO mengabaikan asumsi replacement cost pada saat timbulnya revenue.
3. Munculnya biaya pajak tambahan akibat penggunaan metode FIFO. Akibat meningkatnya profit dgn pemilihan metode FIFO menyebabkan pajak yg harus dibayar perusahaan meningkat, meskipun secara cashflow tidak ada additional cashflow yg didapati perusahaan dari pengakuan profit tersebut. (Hal ini tidak berlaku di Indonesia karena peraturan pajak Indonesa hanya mengakui metode FIFO dan average saja)
Sumber : diskusi milis APICS ID
1. Physical Flow inventory
2. Metode alokasi biaya
Kedua hal tersebut bisa berjalan berbarengan ataupun sendiri-sendiri. Misalnya untuk Physical Flow menggunakan metode FIFO dan utk costing sebaliknya. Ataupun dua2nya sama.
Menurut hemat saya, di dalam physical flow inventory selayaknya menggunakan metode FIFO hal ini untuk meminimalisir kerusakan inventory akibat dimakan waktu.
Sedangkan untuk metode alokasi biaya, dgn asumsi bahwa kecenderungan pasar adalah terjadinya inflasi, yang mana harga cenderung naik, maka utk optimalisai profit sewajarnya menggunakan metode FIFO karena asumsi bahwa biaya terdahulu adalah lebih murah daripada biaya sekarang, sehingga HPP menjadi lebih kecil dan profit dapat ditingkatkan.
Akan tetapi ada beberapa kritik atas penggunaan metode alokasi FIFO:
1. Metode FIFO tidak mengindahkan konsep akuntansi yg kita kenal selama ini yakni "matching konsep", di mana dijelaskan bahwa revenue yg kita dapatkan harus match atas cost yg muncul pada kurun waktu yg sama. Jadi dengan penerapan FIFO muncul Gap antara timeframe antara ketika Revenue kita terjadi dan Cost yg kita akui.
2. Metode FIFO cenderung mengabaikan sustainability dari perusahaan dan menimbulkan misleading di dalam decision making harga penjualan. Hal ini disebabkan karena FIFO mengabaikan asumsi replacement cost pada saat timbulnya revenue.
3. Munculnya biaya pajak tambahan akibat penggunaan metode FIFO. Akibat meningkatnya profit dgn pemilihan metode FIFO menyebabkan pajak yg harus dibayar perusahaan meningkat, meskipun secara cashflow tidak ada additional cashflow yg didapati perusahaan dari pengakuan profit tersebut. (Hal ini tidak berlaku di Indonesia karena peraturan pajak Indonesa hanya mengakui metode FIFO dan average saja)
Sumber : diskusi milis APICS ID
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Sri Mulyani Sebut Biaya Logistik RI Masih Tinggi Jumat, 09 Jun 2023 21:15 WIB Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan biaya logistik di Indo...
-
FIFO adalah singkatan dari First In, First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar), yang merupakan cara mengatur sesuatu terhadap waktu dan p...
-
One Part One Location Memastikan part selalu dalam satu lokasi, untuk mempermudah dalam supply/issue ke line produksi dan untuk mengurangi ...
-
What is Integrated Business Planning (IBP)? Apa itu Perencanaan Bisnis Terpadu (IBP)? Perencanaan Bisnis Terpadu (IBP) adalah bentuk yang di...
-
Selain Kawasan Berikat, salah satu bentuk fasilitas dari Kementerian Keuangan kepada perusahaan yang diatur dan dijalankan oleh Direktorat J...