Dalam Pidato Kenegaraan (16/8), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan walaupun sangat berkonsentrasi dalam menangani permasalahan kesehatan, tetapi perhatian terhadap agenda-agenda besar menuju Indonesia maju tidak berkurang sedikit pun.
Presiden juga menegaskan penyelesaian pembangunan infrastruktur yang memurahkan logistik, untuk membangun dari pinggiran dan mempersatukan Indonesia, terus diupayakan.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan, infrastruktur merupakan salah satu pilar penting peningkatan efisiensi logistik nasional.
“Salah satu pemicu biaya logistik yang tinggi adalah masalah penyebaran infrastruktur yang tidak merata antar wilayah,” ungkap Setijadi dalam keterangannya, Selasa (17/8).
Membangun dari pinggiran menurut Setijadi penting untuk meningkatkan keseimbangan pertumbuhan ekonomi antar wilayah. Pada tahun 2020, distribusi Produk Domestik Bruto (PDB) masih didominasi wilayah Jawa (58,75 persen) dan Sumatera (21,36 persen). Empat wilayah lainnya masih harus ditingkatkan kontribusinya, yaitu Kalimantan (7,94 persen), Sulawesi (6,66 persen), Bali-Nusa Tenggara (2,94 persen), dan Papua (2,35 persen).
Peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) memerlukan perubahan paradigma dari ship follow the trade menjadi ship promote the trade.
Sumber:
https://fin.co.id/2021/08/17/paradigma-pembangunan-infrastruktur-perlu-diubah/
No comments:
Post a Comment