Taufik Fajar, Jurnalis ·
Rabu 06 November 2019 14:16 WIB
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan pemanfaatan teknologi blockchain terus mengalami pertumbuhan. Terlihat beberapa perusahaan sudah mulai menggunakan blockchain sebagai basis teknologi di berbagai sektor usaha seperti bidang logistik, rantai pasok, perbankan dan finansial, layanan publik, pertanian, pertambangan dan lainnya.
"Teknologi blockchain merupakan tren global yang akan berdampak besar bagi keberlangsungan bisnis kedepan, maka peluang besar ini harus kita raih," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik Rico Rustombi, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Menurut Rico, dalam ekonomi global, mereka yang dapat memanfaatkan sepenuhnya teknologi dan berinovasi dalam seluruh rantai nilai akan mendapatkan posisi terbaik dalam daya saing global.
"Pilihan kita beradaptasi atau mati. Siapkah perusahaan kita untuk menyambut manfaat implementasi blockchain yang makin nyata saat ini," tuturnya.
Blockchain
Sebagai tindak lanjut Global Blockchain Invesment Summit 2019 pada Juli 2019 lalu, Kadin Indonesia bekerjasama dengan Blockchain Asia Forum meluncurkan Blockchain Center of Excellence and Education (BCEE) untuk mendorong percepatan adopsi teknologi blockchain di berbagai kegiatan usaha, tanpa terkecuali di sektor logistik dan maritim.
Kadin dan BCEE juga akan melakukan advokasi implementasi teknologi blockchain di Indonesia yang saat ini masih memerlukan banyak upaya dalam pengembangannya.
"Salah satu upayanya adalah edukasi, Kadin dan BCEE mengajak Pemerintah dan stakeholder lainnya untuk bersama-sama mengedukasi para pelaku usaha dalam mengimplementasikan blockchain di bidang usahanya masing-masing, seperti workshop yang kita lakukan saat ini untuk sektor logistik dan maritim," ungkap rico.
Blockchain, kata dia, merupakan salah satu teknologi revolusioner. Teknologi ini telah membawa banyak manfaat dan solusi bagi beragam jenis sektor usaha menjadi lebih berdaya saing.
Meluasnya pemanfaatan blockchain bisa terlihat dari hasil kajian salah satu Lembaga riset internasional (Juniper Research) meyebutkan bahwa, saat ini enam dari sepuluh perusahaan besar telah mempertimbangkan atau sedang dalam proses pemanfaatan teknologi Blockchain. Karena itu, Rico menilai blockchain merupakan tren teknologi global yang akan memainkan peran.
Dia mengatakan, saat ini para pelaku ekonomi dunia tengah gencar-gencarnya menerapkan teknologi blockchain ke dalam sistem perekonomian mereka.
Selain di sektor logistik dan maritim, Kadin dan BCEE melaksanakan Workshop angkatan pertama juga di bidang pertambangan dan bidang perbankan dan asuransi.
Sumber :
https://economy.okezone.com/read/2019/11/06/320/2126440/pengusaha-logistik-hingga-pertambangan-mulai-terapkan-teknologi-blockchain?page=2
Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi , logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier.
Wednesday, November 6, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kita harus bisa membedakan antara Konsep Logistik (Makro) dan Eksekusi Logistik (Mikro), sering kali kita terjebak disini. Melakukan analisa...
-
Beberapa bisnis berurusan dengan logistik sendiri, menggunakan penyedia lainnya. Semakin banyak entitas sekarang memberikan layanan seperti ...
-
Lain Dulu Lain Sekarang, Inovasi Teknologi Kargo dari Maskapai Penerbangan 28 July 2020 Perusahaan maskapai kini beradu di ranah logis...
-
How Amazon Is Changing Supply Chain Management Kembali pada tahun 2005, Amazon meluncurkan layanan Amazon Prime-nya. Pelanggan, memba...
-
Wilda Fajriah, Jurnalis · Kamis 19 Desember 2019 19:36 WIB JAKARTA - Sebagai tindak lanjut lima prioritas Presiden Republik Indonesia ya...
No comments:
Post a Comment