Bea dan Cukai Bangun Platform Logistik Nasional, Ini Detailnya
Platform itu dapat mempertemukan komunitas logistik di sektor permintaan yang kini sudah ada di CEISA yaitu importir/eksportir dengan komunitas logistik di sektor supply yaitu penyedia jasa logistik.
Rinaldi Mohammad AzkaRinaldi Mohammad Azka - Bisnis.com
19 November 2019 | 06:18 WIB
Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tengah mengembangkan National Logistic Ecosystem (NLE) menjadi platform yang mempertemukan komunitas logistik antara sektor permintaan dan penawaran.
Kepala Sub Direktorat Komunikasi dan Publikasi Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeua) Deni Sujantoro menuturkan melalui sistem CEISA (Customs Excise Information System and Automation) 4.0 sedang mengembangkan National Logistic Ecosistem (NLE).
Platform tersebut dapat mempertemukan komunitas logistik di sektor permintaan yang kini sudah ada di CEISA yaitu importir/eksportir dengan komunitas logistik di sektor supply yaitu penyedia jasa logistik.
"Dengan konsep Colaboration Application Programming Interface [API] semua platform logistik seperti trucking, warehousing, shipping, forwarder, baik domestik maupun global dapat bergabung untuk dapat sharing informasi," paparnya kepada Bisnis.com, Senin (18/11/2019).
Menurutnya, CEISA NLE memfasilitasi importir dan eksportir dapat melihat dan memilih harga dan kualitas atas ketersediaan truck, vessel, warehouse dalam satu aplikasi.
Pada era baru ini, jelasnya, kolaborasi menjadi kata kuncinya, konektivitas digital yang semakin lancar dari end to end tanpa ada intervensi proses manual adalah cita-cita dari semua pihak baik dari sektor swasta dan sektor pemerintah.
"Dengan pendekatan kolaborasi dapat memastikan integrasi antarsektor dapat terjalin tanpa mematikan atau menghilangkan sistem yang sudah ada di masing-masing sektor," tuturnya.
Teknologi Open API, jelasnya, yang membuat konsep kolaborasi ini dapat diwujudkan saat ini. Saat ini CEISA NLE dalam proses integrasi dengan salah satu platform shipping global yaitu TradeLanes Blockchain dan salah satu platform logistik dalam negeri yang bergerak di bidang trucking dan shipping.
"Harapannya ke depan platform logisitik lainya dapat ikut menyusul bergabung. Dengan demikian, cita-cita untuk mewujudkan sistem logistik di Indonesia yang efisien, transparan, dan terintegrasi dari end to end dapat segera terwujud," ujarnya.
Lebih lanjut, dia berharap dengan adanya platform tersebut, daya saing global 4.0 Indonesia meningkat serta Logistik Performance Index Indonesia semakin baik.
Sumber :
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191119/98/1171792/bea-dan-cukai-bangun-platform-logistik-nasional-ini-detailnya
Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi , logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier.
Tuesday, November 19, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Related Posts
-
Kita harus bisa membedakan antara Konsep Logistik (Makro) dan Eksekusi Logistik (Mikro), sering kali kita terjebak disini. Melakukan analisa...
-
Beberapa bisnis berurusan dengan logistik sendiri, menggunakan penyedia lainnya. Semakin banyak entitas sekarang memberikan layanan seperti ...
-
Lain Dulu Lain Sekarang, Inovasi Teknologi Kargo dari Maskapai Penerbangan 28 July 2020 Perusahaan maskapai kini beradu di ranah logis...
-
How Amazon Is Changing Supply Chain Management Kembali pada tahun 2005, Amazon meluncurkan layanan Amazon Prime-nya. Pelanggan, memba...
-
Wilda Fajriah, Jurnalis · Kamis 19 Desember 2019 19:36 WIB JAKARTA - Sebagai tindak lanjut lima prioritas Presiden Republik Indonesia ya...
No comments:
Post a Comment