Ongkos Logistik RI Masih Mahal, Kalah dari Tetangga di ASEAN
17 August 2020
Biaya logistik melalui laut yang mahal menyebabkan transportasi maritim Indonesia masih tertinggal jauh dari negara lainnya. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Agung Kuswandono menyebut ini sangat disayangkan.
Sebab, Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia, sehingga potensi menggali transportasi laut sangat besar.
"Biaya logistik kita di RPJMN 2015-2019 yang lalu itu sebesar 23,2%, relatif lebih tinggi dibanding negara-negara ASEAN, apalagi Asia. Mereka sudah sampai 4%-5%. Artinya masih banyak cost yang perlu kita turunkan. Target 2024 di 18%, meski target turunnya gak terlalu jauh, tapi jangan membuat kita kerja slow," kata Agung dalam webinar Marine & Logistics Academy, Senin (17/8/2020).
Menurut dia, jika ada negara Asia lain sudah bisa mencapai angka 5%, maka usaha untuk ke arah sana perlu ditingkatkan. Kerja sama untuk mencapai itu pun perlu ditingkatkan, bukan justru bekerja sepotong-potong dan tidak terintegrasi antara satu instansi dan lainnya.
"Padahal di luar negeri pelanggan kita luar besar tapi di dalam kita kejar yang sifatnya kecil-kecil. Pelabuhan Indonesia mana yang bisa disandari kapal kargo dengan kapasitas besar seperti di Singapura atau Abu Dhabi? Pelabuhan-pelabuhan kita paling besar kapasitasnya menengah, itu pun baru-baru ini saja mereka bisa masuk," ujar Agung.
"Infrastruktur kurang bagus, draft (badan kapal yang tenggelam di air) masih dangkal, pelayanan kurang baik dan seterusnya. Ini jadi PR yang kita perbaiki bersama," lanjutnya.
Sumber :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200817162820-4-180347/ongkos-logistik-ri-masih-mahal-kalah-dari-tetangga-di-asean
No comments:
Post a Comment