Pages

Friday, July 26, 2013

Cerita Implementasi SAP ERP System

Perusahaan kami telah mengimplementasikan SAP selama 2 Th. Sebenarnya dalam mengimplementasikan sebuah ERP ( baik SAP, BAAN, Symix, Mincom dll ) tidak ada yang namanya "yang mana telur dan yang mana ayam". Kenapa saya bilang begitu ???? Sudah disepakati secara UMUM, Laporan keuangan merupakan barometer kegiatan usaha. Mau tidak mau, setuju tidak setuju bagaimanapun kita harus akui bahwa pembuatan Laporan Keuangan terletak dibagian Financial Accounting.

Nah yang menjadi pertanyaan, apabila si akuntan ngotot minta FI/CO ( modul Accounting di SAP ) diimplementasikan Accounting terlebih dahulu, atau apabila si insinyur produksi ngotot minta Prod Planning ( modul produksi di SAP) diimplementasikan untuk produksi terlebih dahulu, atau apabila si Mgr PPC/Purchasing ngotot minta Material Mgmt ( salah satu modul di SAP) diimplementasikan untuk management inventory terlebih dahulu, atau apabila si Salesman ngotot minta Sales Distribution ( modul produksi di SAP) diimplementasikan marketing terlebih dahulu, dan lain sebagainya ....

Apakah diperlukan urutan untuk mengimplementasikan modul-2 tsb diatas??
Jawabannya tidak perlu....kita dapat mengimplentasikan ERP dengan beberapa modul sekaligus.

Yang terpenting membentuk suatu siklus yang muaranya menjadi laporan keuangan.Kalau tidak bisa membuat siklus ( kasarnya setiap modul bediri sendiri dan tidak conect ke modul lain) system ERP yang mahal akan mubazir diterapkan alias buang - buang duit saja.


Contoh sederhana di system SAP u/manuf :

Modul SD
Salesman terima PO dari Customer dan menginput PO tersebut di sebagai Sales
Order yang nantinya berfungsi sbg
1. Permintaan Produksi ke PPIC ( bagi perusahaan manufacture)
2. sebagai dasar pembuatan dokumen-2 untuk intern ( surat jalan dll)
maupun extern ( Invoice, F.Pajak dll )

Modul MM
1. Berdasarkan SO dari marketing, PPIC merencanakan produksi,melakukan penyediaan material untuk produksi membuat PO (prod Order) ke Pabrik sebagai perintah produksi.
2. Agar material u/prod terjamin cukup atau tidak berlebihan, PPIC dapat melihat ketersediaan Inventory digudang. Apabila material belum ada PPIC akan meminta bagian Purchasing untuk membeli barang.
3. Selanjutnya Purchasing membuat PO ( Purchasing Order) ke Vendor dan diterima Oleh Gudang.Setelah barang diterima oleh gudang, Purchasing akan mencatat Invoice / faktur dari Vendor sebagai Utang.
4. Selanjutnya berdasarkan Prod Order, Gudang akan mengirim barang ke bagian Produksi.

Modul PP
1. Berdasarkan Prod Order, melakukan Produksi . Disini semua material dan tenaga Kerja dipakai dicatat.
2. Setelah selesai dikirim ke gudang

Modul FI/CO
1.Memverifikasi t serta meng automatic counting Cost product
2. Melakukan pencatatan Pembayaran Utang dan Penerimaan Piutang
3. Memverifikasi laporan keuangan yang timbul dari transaksi tsb diats ( jurnal terjadi secara Automatic)

PO Cust---> Permintaan Barang o/Marketing ke PPIC--> Permintaan Produksi oleh PPIC ke Pabrik ----> Produksi oleh Pabrik ----> Pembuatan dan Penagihan Invoice ke Customer oleh Acc/Fin ----> Lapoaran Keuangan

paling tidak modul diatas dapat diimplementasikan serentak.


Salam ERP
Team Help Desk

Sumber: www.erpweaver.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts