Porter’s Value Chain Model adalah kerangka kerja yang membantu perusahaan memahami bagaimana aktivitas bisnis mereka dapat menciptakan nilai bagi pelanggan dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Model ini membagi aktivitas bisnis menjadi Primary Activities dan Support Activities.
Primary Activities dalam Porter’s Value Chain Model
-
Inbound Logistics
Ini mencakup semua proses terkait penerimaan bahan baku, penyimpanan, dan distribusi internal. Contohnya adalah manajemen gudang, kontrol inventaris, dan sistem transportasi yang efisien untuk memastikan bahan baku tersedia tepat waktu. -
Operations
Aktivitas ini mencakup proses produksi dan transformasi bahan baku menjadi produk akhir. Efisiensi dalam produksi, penggunaan teknologi, dan peningkatan kualitas merupakan faktor utama dalam menciptakan nilai tambah. -
Outbound Logistics
Setelah produk selesai diproduksi, aktivitas ini memastikan distribusi ke pelanggan dengan cara yang efisien. Termasuk dalam proses ini adalah pengelolaan gudang barang jadi, sistem transportasi, dan pengiriman yang cepat serta aman. -
Marketing and Sales
Aktivitas ini mencakup strategi pemasaran, promosi, dan penjualan untuk menarik pelanggan. Perusahaan harus memahami kebutuhan pasar, menentukan harga yang kompetitif, serta memanfaatkan strategi digital marketing dan penjualan langsung. -
Service
Layanan purna jual seperti dukungan pelanggan, perbaikan, garansi, dan layanan tambahan lainnya bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelayanan yang baik akan memperkuat loyalitas dan meningkatkan nilai merek di pasar.
Kesimpulan
Dengan memahami dan mengoptimalkan setiap elemen dalam Primary Activities, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, memberikan nilai tambah bagi pelanggan, dan menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.